SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan dokter dan perawat di London, Inggris, menikah di rumah sakit tempat mereka bekerja di tengah wabah virus corona (Covid-19).
Dilansir dari tempo.co, foto-foto pernikahan rumah sakit mereka viral di media sosial. Jann Tipping, 34 tahun, dan pasangannya Annalan Navaratnam, 30 tahun, terpaksa membatalkan rencana pernikahan mereka pada Agustus mendatang.
Pasangan itu khawatir bahwa keluarga mereka tidak akan dapat melakukan perjalanan ke Inggris dari Irlandia Utara dan Sri Lanka untuk hari besar mereka.
Sebagai gantinya, mereka menikah pada bulan April di kapel kelas II yang terdaftar di Rumah Sakit St Thomas London, sementara keluarga dan teman-teman mereka menghadiri upacara secara virtual.
"Kami ingin memiliki upacara sementara semua orang masih sehat, bahkan jika itu berarti orang yang kami cintai harus menonton kami di layar," kata pengantin perempuan, Tipping, dikutip dari NDTV, 28 Mei 2020.
"Kami ingin memastikan bahwa kami bisa merayakan ini ketika kami semua masih bisa. Tim kapel bekerja keras untuk mendapatkan izin bagi kami untuk menikah, yang sangat kami hargai pada saat banyak hal terjadi," lanjut Tipping.
Foto-foto dari pernikahan, yang berlangsung pada 24 April, dibagikan oleh rumah sakit di Twitter tiga hari lalu.
Foto-foto telah menyebar di platform microblogging, mengumpulkan 20 ribu lebih suka dan ratusan komentar memberi selamat kepada pengantin baru.
Tipping menyebut pernikahan mereka sebagai "momen indah" dan mengatakan pengalaman menikah di tempat kerja mereka menjadi nyata.
"Itu adalah pernikahan yang indah dan kapel itu indah, meskipun rasanya tidak nyata menikah di mana kita bekerja, dan di rumah sakit," katanya.
"Jann dan saya ingin menikah dari saat saya melamar. Kami sangat senang bahwa kami dapat berkomitmen satu sama lain dan bahwa rumah sakit telah dapat mendukung kami untuk melakukan itu," ujar Navaratnam.
Inggris telah melakukan lockdown ketat sejak 23 Maret untuk menahan penyebaran virus corona, termasuk membatasi upacara pernikahan.
Menurut data dari Universitas John Hopkins yang dikutip pada Kamis, Inggris menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi keempat di dunia. Kematian virus corona Inggris adalah yang kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dengan 37.919 kematian.
Sumber: Tempo.co