Swedia Terapkan Herd Immunity, Apakah Berhasil?

Selasa 19 Mei 2020, 13:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Baik Swedia dan Inggris memicu kontroversi dengan pemerintah masing-masing memilih untuk mengikuti rencana herd immunity (kekebalan kelompok) daripada langkah-langkah isolasi (lockdown) ketat yang diperkenalkan di negara-negara Eropa lainnya, seperti Italia, Prancis dan Spanyol untuk menangani virus corona Covid-19.

Melansir dari tempo.co, sementara Inggris dengan cepat mengoreksi gagasan itu, Swedia melanjutkan dengan rencana tersebut, sebagaimana dilaporkan media Spanyol, As.com, 18 Mei 2020. Johan Giesecke, mantan kepala ahli epidemiologi Swedia dan pakar yang diakui secara internasional yang memberi nasihat kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menggambarkan strategi itu sebagai "yang terbaik di dunia".

Namun, itu tidak sepenuhnya bebas. Pemerintah Swedia memang menerapkan beberapa pembatasan, seperti larangan pertemuan lebih dari 50 orang dan aturan jaga jarak (social distancing) di gimnasium, restoran dan bar, sementara penitipan anak dan sekolah untuk anak di bawah 16, tetap terbuka.

Mayoritas populasi Swedia, yang diminta untuk mempraktikkan jaga jarak sebagian besar atas dasar sukarela, menyetujui pendekatan tersebut, dengan jajak pendapat menunjukkan bahwa dua pertiga yakin pemerintah telah melakukan pekerjaan dengan baik.

Namun dengan 3.679 kematian dan angka kematian tiga kali lebih tinggi dari Denmark dan tujuh kali lebih tinggi daripada di Finlandia, banyak yang percaya bahwa strategi Swedia jauh dari yang terbaik di dunia. Tetapi harus dicatat bahwa angka kematian Swedia jauh lebih rendah daripada di Inggris, Prancis, dan Spanyol, yang semuanya telah menerapkan tindakan isolasi ketat yang akan memiliki dampak ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut Dr. Giesecke, isolasi semata-mata merupakan cara untuk menunda hal yang tak terhindarkan. “Apa yang Anda lakukan adalah mendorong kasus Anda ke masa depan, banyak orang akan terinfeksi setelah Anda membuka isolasi," katanya sebagaimana dikutip Newstalk, 15 Mei 2020.

Meskipun para pemimpin otoritas kesehatan di Spanyol dan Italia akan berpendapat bahwa langkah-langkah isolasi diperlukan untuk memperlambat penyebaran dan menghentikan runtuhnya sistem kesehatan masing-masing.

Sementara populasi di negara-negara Eropa lainnya mulai bergerak lagi ketika pembatasan isolasi berkurang, yang kemungkinan akan mengarah pada peningkatan kasus Covid-19 dan kematian sekali lagi, Stockholm akan mencapai kekebalan kawanan (tingkat infeksi 40-60 persen yang diperlukan untuk mencegah penyebaran virus korona), pada bulan Juni, menurut Dr. Giesecke.

Asumsinya adalah bahwa ketika negara-negara menghitung jumlah korban tewas setahun dari sekarang, angkanya akan sama, terlepas dari tindakan yang diambil, meskipun kerusakan ekonomi di Swedia akan jauh lebih sedikit.

Namun rekan Dr. Giesecke di Universitas Johns Hopkins menyebut herd immunity sebagai "kesalahpahaman yang berbahaya", sementara WHO juga mengulang kembali keberatannya terhadap cara itu pekan lalu.

"Gagasan ini bahwa, 'Yah, mungkin negara-negara yang memiliki langkah-langkah longgar dan belum melakukan apa pun akan tiba-tiba secara ajaib mencapai kekebalan kelompok, dan jadi bagaimana jika kita kehilangan beberapa orang tua selama proses ini?' Ini adalah perhitungan yang sangat berbahaya, berbahaya," kata Mike Ryan, direktur eksekutif kedaruratan kesehatan WHO.

Sementara konsensus umum di antara para ahli kesehatan internasional adalah bahwa kekebalan kelompok adalah kebijakan yang ceroboh dan berbahaya untuk diikuti, banyak warga di Inggris, AS dan negara-negara lain, yang kehidupan, pekerjaan dan usahanya telah dirusak oleh langkah-langkah isolasi, akan menuntut pemerintah mereka untuk melihat ke Swedia. Tetapi hanya waktu yang akan mengungkap apakah strategi Swedia lebih baik daripada negara lain.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).
Entertainment18 Januari 2025, 09:50 WIB

Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah

Kabar mengejutkan datang dari kehidupan rumah tangga penyanyi Sherina Munaf dan musisi Baskara Mahendra. Setelah hampir empat tahun menikah, Sherina resmi menggugat cerai Baskara ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah (Sumber : Twitter/@akuratco)
Sukabumi18 Januari 2025, 09:12 WIB

Bangunan Rusak-Warga Panik Keluar Rumah, Penjelasan BMKG: Gempa Darat M4.3 di Sukabumi

Ade langsung membangunkan istrinya dan membawa anak mereka keluar rumah.
(Foto Ilustrasi) Warga Kabupaten Sukabumi dikejutkan dengan gempa bumi 4.3 magnitudo pada Sabtu (18/1/2025) pukul 00.44 WIB. | Foto: Pixabay
Sehat18 Januari 2025, 09:00 WIB

dr. Zaidul Akbar Bagikan Cara untuk Mengatasi Darah Tinggi dan Kolesterol

dr. Zaidul Akbar bagikan resep untuk membantu atasi masalah tekanan darah tinggi dan kolesterol.
dr. Zaidul Akbar bagikan resep untuk membantu atasi masalah tekanan darah tinggi dan kolesterol. | (Sumber : Tangkapan Layar YouTube/dr. Zaidul Akbar Official)
Nasional18 Januari 2025, 08:56 WIB

Gempa Tektonik M 4,3 Guncang Sukabumi, BMKG: Kedalaman 38 Km Zona Subduksi Lempeng

Gempa Darat M 4,3 Guncang Sukabumi Pada Dinihari dan Dilaporkan Warga Dinding Rumah Retak
Gempa Darat M 4,3 Guncang Sukabumi Pada Dinihari dan Dilaporkan Warga Dinding Rumah Retak (Sumber : BMKG).
Inspirasi18 Januari 2025, 08:00 WIB

Rekrutmen Pegawai Kontrak di Perusahaan Makanan, Syarat: Usia Maksimal 25 Tahun

Updaters yang Masih Menganggur, Yuk Daftar Loker Kontrak di Perusahaan Makanan Ini!
Ilustrasi. Info Rekrutmen Pegawai Kontrak di Perusahaan Makanan (Sumber : Freepik/@benzoix)
Food & Travel18 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Cirawang Kuah Chili Oil, Jajanan Sekolah Viral yang Terbuat dari Aci

Cirawang Kuah Chili Oil bisa disajikan dengan topping seperti bawang goreng, daun bawang, atau biji wijen untuk menambah aroma dan rasa.
Ilustrasi. Resep Cirawang Kuah Chili Oil, Jajanan Sekolah Viral yang Terbuat dari Aci. Foto: IG/@kedai_rinibohay
Science18 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 18 Januari 2025, Langit di Akhir Pekan Potensi Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 18 Januari 2025.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 18 Januari 2025. (Sumber : Pixabay)