SUKABUMIUPDATE.com - Paus Fransiskus mengajak semua umat beragama di dunia bersatu secara spiritual dengan berdoa dan berpuasa bersama pada 14 Mei 2020. Melansir dari tempo.co, dalam berdoa dan berpuasa umat manusia diminta memohon agar Tuhan menolong umat manusia mengatasi wabah virus corona atau COVID-19.
Paus Fransiskus mengeluarkan seruan itu setelah memimpin Hari Doa Sedunia untuk Panggilan bagi umat Katolik pada hari Minggu, 3 Mei 2020.
Vatican News melaporkan Paus Fransiskus menyatakan dukungannya pada kolaborasi internasional yang melakukan berbagai inisiatif untuk menanggapi krisis serius wabah corona secara patut dan efektif.
Paus Fransiskus kemudian mengatakan dia telah menerima proposal dari Komisi Tinggi untuk Persaudaraan Manusia. Proposal Komisi itu menyerukan orang-orang percaya dari semua agama dan keyakinan bersatu secara spiritual untuk berdoa dan berpuasa pada 14 Mei mendatang untuk memohon kepada Tuhan agar menolong umat manusia mengatasi wabah corona.
Imam Besar Al Azhar di Cairo, Mesir, Ahmad al-Tayeb menyambut inisiatif untuk berdoa dan berpuasa bersama seluruh umat beragama pada 14 Mei.
Dia mengajak seluruh orang di dunia untuk berdoa dan melakukan kerja amal."Demi Allah supaya mengangkat wabah itu dari kita dan seluruh dunia," tulis Imam Besar al-Tayeb di akun Facebook, sebagaimana dilaporkan Al Arabiya.net.
"Ini akan menjadi yang pertama kali bahwa seluruh manusia disatukan untuk satu tujuan: berdoa bersama, sesuai keyakinan mereka masing-masing memberikan bukti bahwa keyakinan mempersatukan, bukan memecah belah," kata Gaid.
"COVID-19 telah membuat kita semua bertekuk lutut. Tetapi berlutut adalah posisi terbaik untuk berdoa," ujar Gaid.
Komisi Tinggi untuk Persaudaraan Manusia yang dibentuk tahun lalu dengan dukungan Uni Emirat Arab juga menyerukan doa untuk para ilmuwan agar menemukan vaksin COVID-19 sesegera mungkin.
Dukungan Paus Fransiskus kepada inisiatif Komisi untuk berdoa dan berpuasa bersama pada 14 Mei juga didiukung Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Lebanon Michel Aoun, dan Ecumenical Patriarch of Constantinople Bartholomew.
Sumber : tempo.co