SUKABUMIUPDATE.com - Wabah corona yang kini menjadi kekhawatiran sebagian besar negara bermula dari sebuah virus yang diketahui menjangkit di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Akhir Desember 2019 terjadi kasus pertama infeksi virus corona baru yang kemudian diberi nama Covid-19.
Dilansir dari tempo.co, banyak orang menduga dari mana virus corona ini berasal. Betulkah dari kelelawar kemudian menular antar-manusia. Ini tak lepas dari pasar hewan yang ada di Kota Wuhan yang memperjualbelikan satwa liar serta restoran dengan menu ekstrem.
Atau Covid-19 ini memang menginfeksi manusia ke manusia. Sampai sekarang, kepastian asal mula virus corona baru masih terus diteliti. Yang jelas, Kota Wuhan langsung di-lockdown alias tutup sejak awal 2020. Semua kegiatan di kota itu berhenti.
Yang ada hanyalah petugas medis dan sejumlah relawan yang berjibaku menangani pasien Covid-19 yang berjatuhan satu per satu. Rumah sakit darurat pun dibangun untuk menampung pasien yang jumlahnya kian meningkat. Kota Wuhan dikunci. Namun wabah terlanjur menyusup ke luar hingga penjuru bumi.
Setelah hampir empat bulan, Kota Wuhan berangsur pulih. Kasus infeksi Covid-19 menurun. Para pasien juga sembuh dan kesibukan di rumah sakit-rumah sakit khusus pasien corona berangsur normal. Tepatnya pada 8 April 2020, lockdown di Wuhan dibuka.
Transportasi publik mulai beroperasi lagi. Pasar dan pusat keramaian menggeliat. Kini, kegiatan di Kota Wuhan sudah hampir pulih. Bahkan sejumlah destinasi wisata di sana telah dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina (MCT) memperkirakan ada 85 juta kunjungan wisatawan domestik selama libur Hari Buruh dan akhir pekan pada 1 - 3 Mei 2020. Dan Wuhan menduduki peringkat pertama sebagai kota ingin didatangi oleh para wisatawan.
Temuan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina itu sama dengan hasil survei Pusat Riset Pariwisata yang bernaung di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Cina (CASS). Survei menunjukkan Wuhan, kota terparah yang dilanda pandemi Covid-19, berada di peringkat pertama dambaan para wisatawan sepanjang 2020.
Survei itu didapat dari 15.163 kuesioner. Para responden antusias ke Wuhan karena ingin berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Ibu Kota Provinsi Hubei itu setelah pandemi. Popularitas Wuhan bahkan mampu mengalahkan Beijing dan Chongqing, yang merupakan dua kota besar di Cina.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina menyebutkan total pendapatan sektor pariwisata pada tanggal 1 - 3 Mei 2020 mencapai 35,06 miliar yuan atau sekitar Rp 77,2 triliun. Adapun kelompok wisatawan yang melakukan perjalanan ini didominasi turis kelas menengah ke bawah yang sangat tertarik dengan diskon atau biaya perjalanan dan hotel yang murah.
"Wabah corona memang menciptakan tantangan yang besar di sektor pariwisata dunia," kata Direktur Pusat Riset Pariwisata, Song Rui, seperti dikutip ECNS. "Sekarang industri ini perlahan-lahan pulih berkat kebijakan yang ketat dan efektif dalam mengendalikan wabah."
Sumber : tempo.co