SUKABUMIUPDATE.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberi selamat kepada kota Wuhan karena berhasil membersihkan kasus virus Corona.
Dilansir dari tempo.co, Maria van Kerkhove pemimpin teknis untuk Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, telah memberi selamat kepada kota Wuhan karena tidak ada lagi kasus virus Corona yang parah.
Wuhan diyakini sebagai titik nol penyebaran virus Corona di Cina, dan di-lockdown pada Januari. Lockdown baru dicabut pada bulan April.
"Ini adalah kabar baik untuk mendengar bahwa tidak ada kasus parah dari Wuhan. Kota itu merupakan kota yang paling terpukul sejak awal, "kata van Kerkhove, dikutip dari CNN, 2 Mei 2020. "Tidak ada yang lain selain kekaguman dan terima kasih atas upaya tanpa lelah dari penduduk Wuhan.
Dia juga memuji warga yang mengikuti tindakan darurat dan perintah tinggal di rumah.
"Kami mengangkat topi kami kepada kalian dan berterima kasih atas komitmen dan layanan kalian serta berbagi dengan kami di dunia apa yang telah kalian bisa lakukan," katanya.
Pada Jumat, WHO juga memperingatkan bahwa negara-negara harus mencabut lockdown secara bertahap dan siap untuk memberlakukan kembali lockdown jika kasus virus melonjak.
Direktur Eksekutif untuk Program Darurat WHO, Mike Ryan, mengatakan bahkan jika virus mulai terkendali, masyarakat harus tahu untuk tetap mengikuti langkah-langkah menjaga jarak dan kebersihan fisik, dan pengujian kasus-kasus yang dicurigai harus dilanjutkan.
"Sangat penting bahwa ketika negara-negara meringankan langkah-langkah itu, mereka secara konstan akan menghadapi peningkatan infeksi dan khususnya berurusan dengan penularan dengan cara khusus," kata Ryan mengatakan pada konferensi pers, dikutip dari Reuters.
WHO mengakui ada kesulitan bagi pemerintah untuk mempertahankan lockdown selama pandemi karena alasan sosial, psikologis, dan ekonomi, kata Ryan.
"Jadi kami sangat cemas bahwa kami dapat pindah ke situasi di mana penyakit dapat dikendalikan dengan tindakan yang tidak terlalu parah," katanya.
Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pembelaan yang kuat atas tindakannya dan "tepat waktu" WHO dalam menyatakan virus Corona sebagai darurat internasional pada akhir Januari.
"Deklarasi 30 Januari dibuat dalam waktu yang cukup bagi seluruh dunia untuk merespons karena pada tahap itu di luar Cina hanya ada 82 kasus infeksi dan tidak ada kematian," katanya.
Tedros mengatakan WHO, yang berusaha memimpin tanggapan global terhadap pandemi virus Corona, telah menggunakan hari-hari sebelum menyatakan darurat global sebagai waktu untuk mengunjungi Cina untuk mempelajari lebih lanjut tentang virus baru.
Sumber: Tempo.co