SUKABUMIUPDATE.com - Tidak seperti di negara lain, tes virus Corona (COVID-19) di Wuhan sangat mudah, cepat, dan murah.
Dilansir dari tempo.co, warga asing diberitahu agar melakukan tes nukleat untuk membuktikan bahwa mereka bebas dari virus Corona.
Jurnalis Reuters bernama Brenda Goh mengatakan seorang pejabat pemerintah mengantarnya ke lokasi pengujian, sebuah meja di luar pintu masuk hotel yang tertutup. Seorang pekerja medis duduk di sana, mengenakan jas hazmat dan kacamata tertutup rapat.
Dia meminta detail pribadi Brenda dan menyuruhnya duduk, kemudian memasukkan swab ke tenggorokan. Setelah itu selesai.
"Anda akan mendapatkan hasil Anda dalam waktu sekitar satu setengah hari," kata pejabat itu, dikutip dari Reuters, 14 April 2020.
Tes, meskipun tidak menyenangkan, membutuhkan waktu kurang dari tiga detik. Pejabat itu kemudian mengirim hasil tes Brenda melalui pesan teks dengan hasil negatif.
Wuhan telah menguji secara bebas virus Corona ketika bangkit kembali setelah lockdown selama 76 hari.
Istilah "uji asam nukleat" kini lazim di dengar di kota berpenduduk 11 juta orang, di mana banyak perusahaan meminta pekerja untuk menunjukkan hasil tes sebelum mereka dapat kembali bekerja, meskipun itu tidak wajib.
Di satu rumah sakit Wuhan, orang hanya perlu meludah ke tabung reaksi. Pengujian itu menelan biaya 260 yuan atau sekitar Rp 580 ribu, dan hasilnya bisa dilihat di aplikasi ponsel. Sejak 21 Februari, 930.315 tes telah dilakukan di Wuhan, menurut data pemerintah.
"Pengujian adalah hal yang baik," kata Zhao Yan, seorang dokter pengobatan darurat dan wakil presiden Rumah Sakit Zhongnan Wuhan.
"Jika Anda adalah perusahaan dengan 500 karyawan dan Anda ingin mulai bekerja lagi, Anda menguji semua orang."
Di seluruh Cina, para pejabat menyederhanakan dan mempercepat proses untuk mendapatkan tes asam nukleat, meskipun masih ada keraguan seberapa akurat tes.
Beberapa dokter Cina telah mendorong untuk meningkatkan persyaratan untuk mengeluarkan pasien yang dirawat di rumah sakit dari dua tes asam nukleat negatif menjadi tiga.
Kota-kota di Cina termasuk Beijing, telah mengharuskan beberapa pelancong yang datang untuk memperlihatkan hasil tes saat masuk. Cina belum mengindikasikan akan membutuhkan tes massal virus Corona untuk sebagian besar populasi.
Sumber : tempo.co