Malaysia Lockdown, TKI Bertahan Hidup dari Bantuan Relawan

Senin 13 April 2020, 13:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Malaysia Lockdown telah membuat sejumlah TKI terancam kelaparan karena tidak lagi bekerja dan memiliki uang untuk membeli makanan.

Dilansir dari tempo.co, lockdown untuk memutus rantai penularan virus Corona di Malaysia juga membuat mereka dibatasi untuk ke luar rumah.

Mustar, 35 tahun, seorang TKI yang bekerja sebagai buruh bangunan di daerah Jinjang, Kuala Lumpur menuturkan selama hampir sebulan lockdown, telah membuatnya tidak lagi mampu menghidupi dirinya.

Lelaki asal Sampang, Madura  yang hidup bersama istri dan anaknya kini hidup dengan mengandalkan beras bantuan relawan sebanyak 5 kilogram.

"Saat ini kami masih bisa bertahan karena ada bantuan beras dari relawan. Tapi apakah minggu depan mereka akan datang lagi?" kata Mustar seraya menunjukkan sebungkus beras 5 kilogram yang tinggal separuh.

Mustar menjelaskan kepada Tempo, 12 April 2020, untuk menghemat pengeluaran dia, istri dan anaknya mengurangi jam makan. Jika selama ini mereka makan 3 kali sehari, maka kini terpaksa 2 kali sehari.

"Sekarang kalau bisa makan 2 kali sehari sudah sangat beruntung, itupun dengan lauk seadanya," ujarnya.

Beruntung areal sekitar kongsi atau rumah bedeng yang disewa Mustar dapat ditanami kangkung. Sehingga kangkung itu bisa menjadi lauk mereka bersama nasi.

Mustar tidak berani keluar terlalu jauh dari rumah bedeng untuk sekadar mencari tambahan makanan. Dia tidak mau ditangkap polisi Malaysia yang berjaga-jaga agar selama lockdown tidak ada orang ke luar rumah tanpa tujuan jelas.

"Beberapa hari yang lalu ada dua orang ditangkap polisi karena keluar kongsi mencari ikan di sungai," ujarnya

Gusar dengan situasi lockdown di Malaysia, Mustar mengharap perhatian serius pemerintah karena dia ingin pulang ke kampung halamannya.

"Kami ingin pulang saja ke tanah air, tapi untuk keluar kongsi saja tidak mungkin tanpa dikoordinir pemerintah" kata Mustar seraya mempertanyakan janji pemerintah bahwa TKI akan dijemput dengan kapal perang.

TKI lainnya, Fajar Wahyudi, 41 tahun juga mengalami kesulitan hidup akibat lockdown.

Selain memikirkan biaya makan, dia juga harus memikirkan biaya sewa rumah. Fajar sebagai pekerja bangunan asal Situbondo, Jawa Timur tinggal di rumah susun di daerah Sungai Kayu Ara, Selangor. Sewa rumah susun 500 ringgit setiap bulan.

Namun, sejak Malaysia memberlakukan lockdown, Fajar tidak lagi bekerja dan hidup dari bantuan tetangga warga Malaysia etnis India.

"Sudah dua kali tetangga India di depan rumah memberi beras. Mudah-mudahan segera ada bantuan dari kedutaan," ujar Fajar.

Dia risau bagaimana mendapatkan uang sewa rumah susun yang dia tempati bersama istri jika lockdown terus berlanjut. Karena uang sewa bulan ini dibayarkan dari gaji istrinya.

"Sebelum Lockdown pertengahan bulan lalu isteri saya yang bekerja sebagai cleaning service mendapat setengah bulan gaji, dan dibayarkan kepada pemilik rumah," kata Fajar.

Senada dengan Mustar, Fajar juga mengharapkan perhatian yang lebih serius dari pemerintah. "Sampai saat ini saya belum mendapatkan bantuan dari kedutaan."

Pada 1 April lalu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menjelaskan, Kementerian Luar Negeri menyalurkan bantuan logistik untuk TKI khususnya yang bekerja sebagai buruh harian lepas dan TKI yang paling rentan akibat lockdown di Malaysia, yakni 3 ribu paket tambahan logistik.

Lockdown yang dilakukan Pemerintah Malaysia juga telah mendorong para TKI/WNI pulang ke Indonesia. Diperkirakan sudah 34.696 WNI pulang dari Malaysia ke Indonesia, dimana umumnya mereka yang pulang menggunakan fasilitas visa 30 hari dan tidak terkait dengan jamaah tablik akbar di sana.

Kementerian Luar Negeri meyakinkan ada kesepahaman yakni pemberian kemudahan bagi WNI yang mau pulang ke Indonesia meski Malaysia lockdown.

KJRI di Johor baru, telah mengutus beberapa staf untuk berjaga demi memastikan proses pulangnya para WNI itu berjalan lancar. Setiba di tanah air, para WNI itu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan dan karantina mandiri.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)