SUKABUMIUPDATE.com – Negara bagian New York di Amerika Serikat melaporkan jumlah total kasus infeksi virus Corona melebihi jumlah negara lain di dunia.
Dilansir dari tempo.co, pemerintah New York melaporkan ada 161.807 kasus infeksi virus Corona seperti dilansir oleh Johns Hopkins University pada Jumat kemarin.
“Jumlah ini melebihi kasus infeksi virus Corona di Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman,” begitu dilansir CNBC pada Jumat, 10 April 2020.
Saat ini, AS menempati peringkat teratas negara dengan jumlah kasus infeksi virus Corona terbanyak di dunia yaitu lebih dari 500 ribu kasus.
Jumlah korban tewas di AS akibat radang paru-paru yang disebabkan virus Corona ini mencapai sekitar 20.600 orang. Sebanyak sekitar 32 ribu orang berhasil disembuhkan.
Meski jumlah kasus infeksi di New York terbilang paling banyak di AS, namun jumlah korban meninggal relatif lebih sedikit yaitu 5.150 orang hingga Jumat kemarin.
Spanyol melaporkan jumlah orang meninggal akibat virus Corona ini mencapai sekitar 16 ribu orang. Sedangkan Italia melaporkan sebanyak 18.300 orang dan Prancis sebanyak 12.200 orang.
Cina, yang menjadi lokasi pertama virus Corona ini ditemukan, melaporkan ada sekitar 83 ribu kasus infeksi. Namun, jumlah korban tewas yang dilaporkan adalah sekitar 3.300 orang dan 77.900 ribu orang berhasil disembuhkan.
Saat ini, sekitar 1.77 juta orang terinfeksi virus Corona dengan sekitar 108 ribu orang meninggal dunia. Sebanyak 404 ribu orang berhasil sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Komunitas intelijen AS menyebut pemerintah Cina sengaja mengurangi jumlah korban meninggal dilaporkan ke lembaga internasional.
Pemerintah Cina membantah tudingan itu dan menyebutnya sebagai upaya meletakkan kepentingan politik di atas kepentingan nyawa manusia.
Untuk menangani wabah virus Corona di New York, Gubernur Andrew Cuomo meminta bantuan pemerintah federal untuk pengadaan sejumlah alat medis.
Dia meminta bantuan alat bantu pernapasan ventilator, masker medis, dan sejumlah peralatan pelindung diri bagi para petugas medis yang bertugas.
“Kita sedang bertempur saat ini, dan ini juga soal perang,” kata Cuomo pada Kamis kemarin.
Cuomo mengatakan banyak korban meninggal di New York melebihi Serangan 11 September. Dampak ekonomi yang ditimbulkan juga jauh lebih berat bagi warga New York.
Pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengaktifkan UU Produksi Pertahanan, yang memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk mengatur produksi barang yang dibutuhkan.
Trump telah meminta kepada perusahaan seperti General Motors untuk menambah produksi ventilator dan peralatan medis.
Meski jumlah kasus infeksi baru virus Corona terus bertambah tapi jumlah pasien baru yang dirawat di rumah sakit berkurang. Cuomo meminta warga untuk tetap berhati-hati dan tinggal di rumah agar tidak terinfeksi virus Corona.
Sumber : tempo.co