Kasus Virus Corona di Selandia Baru Terus Menurun. Apa Kuncinya?

Kamis 09 April 2020, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam pengendalian virus Corona, Selandia Baru berhasil mencapai apa yang negara lain sulit dapatkan: penurunan kasus secara konsisten. Dilansir dari tempo.co, selama empat hari berturut-turut, jumlah kasus baru virus Corona (COVID-19) di Selandia Baru terus menurun. Dengan kata lain, pengendalian berhasil dilakukan.

Tak berhenti di situ, Selandia Baru juga berhasil menekan angka kematian karena Corona. Per hari ini, sejak wabah meledak, hanya ada satu korban meninggal akibat virus Corona. Selain itu, dari total 1.239 kasus, hanya 14 di antaranya yang sampai perlu dilarikan ke rumah sakit. Apa rahasianya?

"Dalam perangnya melawan virus Corona, Selandia Baru memiliki dua keuntungan yaitu geografi dan waktu," sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 9 April 2020.

Dari segi geografis, Selandia Baru memiliki keunggulan karena lokasinya yang jauh dari manapun. Selain itu, tidak banyak penerbangan ke sana. Dengan kata lain, kemungkinan Selandia Baru mendapat kasus virus Corona dari kluster impor lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

"Menjadi negara berwujud pulau (yang jauh dari manapun) menjadi keunggulan kami dalam melawan virus Corona," ujar Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, sebagaimana dikutip dari CNN.

Sementara itu, dari segi waktu, Selandia Baru relatif paling belakangan menghadapi virus Corona. Kasus pertama baru muncul pada 28 Februari, sebulan setelah Amerika mengumumkan kasus pertamanya atau tiga bulan setelah wabah Corona muncul di Cina.

Jeda yang jauh direspon Selandia Baru dengan melakukan berbagai langkah pencegahan dan pengendalian secara cepat. Hal itu kontras dengan beberapa negara lainnya yang baru menyiapkan langkah pencegahan dan pengendalian ketika angka kasus sudah tinggi.

Sebagai contoh, dua pekan sejak kasus pertama muncul, Ardern langsung meminta semua pendatang dari luar negeri untuk mengisolasi diri selama dua pekan. Saat itu, kasus di Selandia baru 6 orang dan belum banyak yang melakukan hal serupa.

Selanjutnya, secara bertahap, Adern meningkatkan pembatasan sosial. Tanggal 19 Maret, Ardern melarang warga asing untuk masuk ke Selandia Baru. Empat hari kemudian, Ardern memulai lockdown. Kala itu, ada 102 kasus dan nol korban meninggal akibat virus Corona. 

"Selandia Baru tak memiliki fasilitas kesehatan sebanyak negara-negara lainnya. Itulah kenapa Ardern bergerak sangat cepat," ujar pakar mikrobiologi dari Auckland University, Siouxsie Wiles.

Bagaimana dengan korban meninggal yang hanya satu orang? Selandia Baru tertolong oleh jumlah pasien muda yang lebih banyak. Dari 1.239 kasus di Selandia baru, 25 persennya adalah warga berusia 20-29 tahun. Sementara itu, 15 persennya adalah yang berusia 30-39 tahun. Pasien muda relatif lebih mudah sembuh dibandingkan yang tua.

Kembali ke Ardern, Ia menyatakan belum akan mengangkat lockdown Selandia Baru dalam waktu dekat. Makin parahnya pandemi virus Corona secara global membuat Ardern waspada. Kepada CNN, ia beranggapan bahwa terlalu cepat jika dirinya mengangkat lockdown seperti Cina ataupun Denmark demi kepentingan ekonomi.

"Jika kami bergerak terlalu cepat (mengangkat lockdown), saya khawatir yang terjadi malah langkah mundur," ujar Ardern yang menegaskan bahwa dirinya akan lebih mengutamakan nyawa dibandingkan ekonomi. Walau begitu, kata ia, bukan berarti ia akan sepenuhnya mengesampingkan faktor ekonomi di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). 

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug