Peneliti Prediksi 151 Ribu Warga Eropa Tewas Akibat Virus Corona

Rabu 08 April 2020, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com -  Peneliti dari University of Washington memprediksi bakal terjadi sekitar 151.680 korban tewas akibat virus Corona di kawasan Eropa.

Dilansir dari tempo.co, peneliti dari School of Medicine ini juga memprediksi jumlah korban tewas di Inggris akibat wabah COVID-19 adalah sekitar 66 ribu jiwa dengan Italia sekitar 20 ribu jiwa.

Spanyol dan Prancis juga diprediksi bakal menjadi negara dengan korban jiwa cukup besar akibat wabah penyakit radang paru-paru ini dengan masing-masing mengalami 19 ribu dan 15 ribu korban tewas.

“Peneliti dari Washington University memprediksi wabah virus Corona di Inggris bakal memuncak pada 17 April 2020,” begitu dilansir Daily Mail pada Selasa, 7 April 2020.

Peneliti menggunakan data loka dan internasional mengenai jumlah kasus infeksi virus Corona, dan tingkat kematian dari masing-masin negara.

Faktor kunci dari prediksi mereka adalah jumlah tempat tidur di rumah sakit dan kapasitas ruang intensive care unit atau ICU di setiap negara.

Peneliti memperkirakan jumlah pasien terinfeksi virus Corona di Inggris bakal mencapai sekitar 103 ribu orang. Mereka semua membutuhkan tempat tidur untuk perawatan di rumah sakit. Sedangkan saat ini, hanya ada sekitar 18 ribu tempat tidur di semua rumah sakit.

Peneliti juga memperkirakan bakal ada sekitar 25 ribu pasien menjalani perawatan di ruang unit ICU. Sementara, hanya ada 744 tempat tidur yang kosong saat ini.

Namun, prediksi ini tidak memasukkan sekitar 10 ribu tempat tidur di rumah sakit sementara, yang telah dibangun di London, Birmingham, Manchester, Harrogate dan Bristol.

Model prediksi para peneliti ini juga tidak memasukkan kapasitas rumah sakit darurat di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, yang memiliki ratusan tempat tidur ICU yang kosong.

Apalagi saat ini, sejumlah negara besar di Eropa telah mempraktekkan social distancing yang ketat dan isolasi kota hingga negara untuk menghentikan penyebaran virus Corona antar-manusia.

PM Inggris, Boris Johnson, sedang menjalani perawatan akibat terinfeksi virus Corona di ruang ICU. Namun, kondisinya membaik meski sempat mendapat bantuan oksigen.

Lagi pula, jumlah korban tewas akibat infeksi virus Corona di Inggris saat ini baru sekitar 5.300 orang. Jumlah ini jauh di bawah Italia dan Spanyol, yang masing-masing tercatat sekitar 16.500 dan 13.300 orang.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)