SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Keuangan Jerman untuk negara bagian Hesse, Thomas Schaefer, bunuh diri diduga karena putus asa menanggung dampak ekonomi virus Corona.
Dilansir dari tempo.co, Thomas Schaefer ditemukan tewas bunuh diri pada Sabtu di rel kereta api di Hochheim dekat Frankfurt, dikutip dari Reuters, 30 Maret 2020.
Schaefer telah diperkirakan akan menggantikan gubernur Hesse, Volker Bouffier, jika Bouffier memutuskan untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan ulang pada tahun 2023.
"Kami semua terkejut dan sulit percaya bahwa Thomas Schaefer meninggal begitu tiba-tiba dan tidak terduga," kata Bouffier.
Volker Bouffier mengatakan pada hari Minggu bahwa pria berusia 54 tahun itu putus asa bagaimana cara menangani krisis virus Corona yang menyebabkan pasar global jatuh bebas.
Dia mengatakan Schaefer sangat prihatin tentang "apakah mungkin berhasil memenuhi harapan besar penduduk, terutama bantuan keuangan."
"Saya harus berasumsi bahwa kekhawatiran ini membuat dia kewalahan," kata Bouffier. "Dia tampaknya tidak bisa menemukan jalan keluar. Dia putus asa dan meninggalkan kita."
Polisi dan kantor kejaksaan tidak memberikan informasi tentang motif bunuh diri. Mereka hanyam dia telah melakukan bunuh diri setelah olah TKP, pemeriksaan sejumlah saksi, situasi di lapangan, dan evaluasi serta investigasi teknis dan forensik.
Thomas Schaefer adalah anggota Uni Demokratik Kristen Kanselir Angela Merkel dan telah memegang posisinya selama satu dekade.
Jumlah kasus virus Corona di Jerman telah meningkat menjadi 57.298 dan 455 orang telah meninggal, menurut statistik dari Robert Koch Institute (RKI) yang dirilis pada hari Senin.
Kasus-kasus meningkat sebesar 4.751 dibandingkan dengan hari sebelumnya, sementara jumlah kematian meningkat sebesar 66, menurut statistik RKI.
Jumlah kasus terbanyak virus Corona atau 13.989 kasus berada di negara bagian selatan Bavaria, tempat penyakit ini pertama kali muncul di Jerman.
*Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580|
Sumber: Tempo.co