SUKABUMIUPDATE.com - Italia kembali mencatat kematian tertinggi virus Corona (COVID-19) dalam sehari pada Sabtu kemarin, dengan 793 korban meninggal pada Sabtu.
Angka ini naik 19,6 persen setelah sehari sebelumnya melaporkan 627 kematian dalam 24 jam terakhir. Dengan lonjakan kasus pada Sabtu, maka total kematian virus Corona Italia mencapai 4.825 atau yang tertinggi yang pernah dialami negara manapun sejak wabah ini pecah.
Pada hari Kamis, korban meninggal di Italia melampaui Cina sebagai negara yang paling banyak mencatat kematian akibat virus.
Jumlah total kasus di Italia naik menjadi 53.578 dari 47.021 sebelumnya, meningkat 13,9%, kata Badan Perlindungan Sipil Italia, dikutip dari Reuters, 22 Maret 2020.
Truk-truk militer Italia memindahkan peti mati pasien corona ke provinsi-provinsi tetangga dari kota episentrum penyebaran virus corona di Bergamo, Italia, Rabu,18 Maret 2020. Pemindahan ini dilakukan karena layanan pemakaman di Bergamo kewalahan menguburkan korban.
Wilayah utara Lombardy yang paling terpukul masih dalam situasi kritis, dengan 3.095 kematian dan 25.515 kasus.
Dari mereka yang awalnya terinfeksi secara nasional, 6.072 telah pulih sepenuhnya pada hari Sabtu dibandingkan dengan 5.129 sehari sebelumnya. Ada 2.857 orang dalam perawatan intensif terhadap 2.655 sebelumnya. Italia juga mengerahkan militer, khususnya di wilayah Lombardy, untuk membantu mengendalikan virus.
Dikutip dari CNN, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan bahwa semua "pabrik tidak penting" harus ditutup karena Italia menghadapi krisis paling parah sejak Perang Dunia II.
Pembatasan itu berlaku untuk pabrik mana pun yang tidak terlibat dalam memproduksi makanan atau peralatan medis.
Berbicara melalui siaran langsung Facebook, Conte mengumumkan bahwa tindakan yang lebih parah diperlukan karena meningkatnya jumlah kematian akibat virus Corona.
Sumber : tempo.co