SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Olimpiade Jepang, Seiko Hashimoto, terbuka untuk menunda pelaksanaan Olimpiade 2020 apabila situasi tidak memungkinkan. Dilansir dari tempo.co, hal tersebut menyusul situasi penanganan virus Corona (COVID-19) yang belum membaik di Jepang.
"Berdasarkan kontrak yang kami punya, olimpiade harus diselenggarakan di tahun 2020. Hal itu bisa diintepretasikan bahwa penundaan diperbolehkan," ujar Hashimoto sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 3 Maret 2020.
Hingga berita ini ditulis, tercatat sudah ada 275 kasus virus Corona di Jepang. Adapun korban meninggal terhitung ada enam orang.
Situasi tersebut memaksa Jepang untuk meliburkan sekolah, membatasi agenda publik, serta menunda sejumlah event olahraga. Alternatifnya, jika event olahraga akan tetap dilaksanakan, acara itu harus digelar tanpa penonton untuk meminimalisir potensi penyebaran virus Corona.
Olimpiade, yang akan diselenggarakan pada pertengahan tahun ini, adalah salah satu event yang terancam ditunda. Sebab, atlit dan pendukung dari berbagai negara akan berkumpul di waktu yang relatif bersamaan. Hal itu dikhawatirkan bisa memicu penyebaran virus Corona (COVID-19) yang lebih parah. Walau begitu, untuk saat ini, Jepang tetap berkomitmen untuk menyelanggarakannya sesuai jadwal.
"Kami melakukan segala hal yang kami bisa untuk memastikan Olimpiade 2020 berjalan sesuai rencana," ujar Hashimoto.
Sebagai catatan, penundaan Olimpiade bisa berdampak besar ke anggaran yang sudah digunakan. Mengutip Channel News Asia, Jepang sudah menghabiskan 1,35 triliun Yen atau 12,51 miliar Dollar AS untuk menggelar Olimpiade 2020.
Sumber : tempo.co