SUKABUMIUPDATE.com - Dalam beberapa minggu ke depan, ilmuwan Israel mengkalim akan mampu merilis vaksin virus corona.
Dilansir dari suara.com, mereka adalah tim ilmuwan dari Galilee Research Institute MIGAL, Israel yang telah menghabiskan waktu empat tahun terakhir meneliti unggas dari virus avian infectious bronchitis virus (IBV), virus yang dianggap mirip dengan coronavirus atau Covid-19.
Dari penelitiannya, ditemukan bahwa DNA unggas dan virus corona Covid-19 pada manusia memiliki kesamaan genetik.
"Sebut saja ini keberuntungan. Kami memutuskan untuk memilih corona virus sebagai model sistem kami, hanya sebagai bukti konsep untuk teknologi kami," kata Dr. Chen Katz, kepala kelompok bioteknologi MIGAL seperti dilansir Suara.com dari Breitbart.
Menurut Katz, para peneliti masih harus menyesuaikan sistem dengan urutan genom yang baru.
"Kami berada di pertengahan proses dan mudah-mudahan dalam beberapa minggu kami akan memiliki vaksin. Jika semuanya berhasil, kami akan memiliki vaksin untuk mencegah corona virus," katanya.
Menteri Sains dan Teknologi Israel, Ofir Akunis mengatakan bahwa begitu vaksin siap, pihaknya akan melakukan apa pun untuk mempercepat uji klinis dan memastikan keselamatan vaksin untukn disetujui dipakai manusia dalam 90 hari.
"Mengingat kebutuhan global yang mendesak akan vaksin virus corona manusia, kami melakukan segala yang kami bisa untuk mempercepat pembangunan," kata CEO MIGAL, David Zigdon.
Hingga Kamis malam, lebih dari 1.700 warga Israel berada dalam karantina. Banyak dari mereka terpapar Covid-19 dari kelompok peziarah asal Korea Selatan.
Untuk mencegah makin menyebarnya virus, Maskapai penerbangan nasional Israel. El Al telah menangguhkan semua penerbangan ke Thailand dan Italia.
Kementerian Pendidikan juga telah membatalkan 29 perjalanan sekolah ke Polandia pada bulan depan untuk lebih dari 3.000 anak sekolah Israel.
Israel juga telah melarang masuknya warga negara atau orang asing dari China, Hong Kong, Makau, Thailand, Singapura, Korea Selatan, Italia dan Jepang dalam dua minggu terakhir. Orang Israel yang telah mengunjungi negara-negara tersebut juga harus tetap dikarantina sendiri.
Kementerian Kesehatan Israel juga telah mengeluarkan peringatan agar tidak bepergian ke luar negeri.
"Jika Anda tidak benar-benar harus terbang - jangan lakukan itu," kata kementerian Kesehatan Israel dalam sebuah travel advisory.
Sumber : suara.com