Kerusuhan Rasis, Massa Kibarkan Bendera Dewa Hanoman di Menara Masjid

Kamis 27 Februari 2020, 15:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kerusuhan rasis yang dilakukan kelompok-kelompok ultranasionalis yang terjadi sejak sepekan terakhir, masih berlangsung hingga Kamis (27/2/2020).

Dilansir dari suara.com, selain menimbulkan puluhan korban jiwa, massa ultranasionalis juga melakukan aksi vandal terhadap sejumlah masjid.

Satu masjid di Ashok Nagar, dibakar pada Selasa (25/2) sore. Sembari meneriakkan yel-yel rasis, massa juga mengibarkan bendera Dewa Hanoman di pucuk menara masjid.

Dalam rekaman video yang viral di Twitter, satu gerombolan memanjat menara masjid. Mereka lantas mengibarkan bendera dewa Hanoman di atas menara masjid.

Sementara toko-toko di dalam dan sekitar kompleks masjid, termasuk toko sepatu, dijarah, demikian laporan The Wire.

Warga setempat mengatakan kepada reporter The Wire, para penjarah itu bukan penduduk daerah tersebut, yang sebagian besar beragama Hindu tetapi memiliki beberapa keluarga Muslim.

“Meskipun ada petugas pemadam kebakaran dan polisi di lokasi, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa,” kata saksi mata.

Warga setempat juga mengatakan, polisi sudah mengevauasi warga Muslim dari wilayah tersebut agar terhindar dari amuk massa.

Korban bertambah

Korban tewas kerusuhan rasis di Delhi, India bertambah 7 orang. Kekinian, sebanyak 34 jiwa dilaporkan telah meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi sejak Senin (24/2/2020).

Pada Rabu (26/2), tercatat ada 27 korban tewas.

Dilaporkan India Today, Kamis (27/2/2020), otoritas Rumah Sakit Guru Teg Bahadur (GTB) melaporkan 30 kematian di sana.

Dua korban berada di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP) dan satu korban di Rumah Sakit Jag Parvesh Chandra.

Kepala Polisi Delhi, Ratan Lal, juga tewas dalam bentrokan pada hari Senin.

Otoritas rumah sakit GTB pada hari Rabu mengatakan, setidaknya sembilan korban tewas akibat tembakan. Salah satu korban yang meninggal adalah seorang wanita.

Kerusuhan selama tiga hari ini juga mengakibatkan ratusan orang terluka.

Menurut India Today, banyak pihak keluarga yang berduka menunggu di Rumah Sakit GTB untuk menjemput jenazah anggota keluarganya.

Ketika ditanya apakah korban telah diidentifikasi, Inspektur Medis Rumah Sakit GTB mengatakan, "Banyak korban telah diidentifikasi, beberapa yang lain masih belum."

Orang-orang yang menjadi korban kerusuhan rasis di India ini mengalami beberapa jenis cedera. Seperti, luka tembakan, lemparan batu dan senjata lainnya.

Banyak korban yang juga terluka saat melompat dari atap untuk melarikan diri dari para perusuh, kata pihak berwenang rumah sakit.

Pasca kerusuhan, wilayah bagian timur laut Delhi tampak hening.

Toko-toko dan sekolah-sekolah ditutup. Jalanan sepi dan polisi membuat pengumuman agar orang-orang tidak keluar dari rumah mereka.

Ada banyak pengerahan pasukan di Chand Bagh dengan personil keamanan tidak mengizinkan siapa pun keluar. Di Gokulpuri, asap hitam kebakaran menghitamkan langit oleh ulah para perusuh yang membakar toko.

Untuk diketahui, kerusuhan terjadi ketika sekelompok ultranasionalis Hindu menyerang peserta aksi damai yang menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan.

Para perusuh mengamuk, membunuh, dan merusak properti. Pertokoan dijarah dan sebuah masjid di dekat ibu kota India habis dibakar.

Kelompok muslim India menyebut UU amandemen kewarganegaraan (CAA) yang disahkan Desember lalu, mendiskriminasi mereka dan bertentangan dengan etos sekuler negara tersebut.

Perdana Menteri India Narendra Modi menuai kritikan dari publik karena tidak bertindak tepat waktu.

 

Sumber : suara.com

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)