SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi, pertama kali menunjukkan gejala virus Corona atau COVID-19 ketika konferensi pers yang disiarkan langsung televisi pemerintah pada Senin.
Juru bicara kementerian kesehatan Iran dikonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah bahwa Wakil Menteri Iraj Harirchi telah terinfeksi dan sekarang dikarantina, dikutip dari Express.co.uk, 26 Februari 2020.
Selama konferensi pers, dia mengatakan dua belas orang telah meninggal dan 61 orang telah terinfeksi virus Corona di Iran. Sebagian besar kasus di Iran terjadi di Qom, kota suci Muslim Syiah 120 km selatan ibu kota Teheran.
Iraj Harirchi terlihat batuk sesekali dan tampak berkeringat saat konferensi pers di Teheran pada Senin dengan juru bicara pemerintah Ali Rabiei.
Dalam sebuah video yang disiarkan di televisi pemerintah, wakil menteri memasang wajah berani ketika dia mengakui dirinya terinfeksi.
"Saya juga telah terinfeksi virus Corona," kata Harirchi dalam video yang tampaknya diambil sendiri, yang tersebar di Twitter, menurut laporan Al Jazeera. "Saya mengalami demam tadi malam dan tes pendahuluan saya positif sekitar tengah malam," katanya.
Abas Aslani, jurnalis dan periset senior dari Center for Middle East Strategic Studies (CMESS), membagikan video Harirchi d Twitter-nya.
"Saya sudah mengisolasi diri di suatu tempat sejak itu. Beberapa menit yang lalu, saya diberitahu bahwa tes akhirku sudah final, dan sekarang saya mulai minum obat," kata Harirchi dalam video.
Seorang anggota parlemen Iran yang mewakili Teheran juga dinyatakan positif.
"Tes virus Corona saya positif...Saya tidak memiliki banyak harapan untuk melanjutkan kehidupan di dunia ini," tulis Mahmoud Sadeghi di Twitter, menurut laporan Reuters.
Dalam pesan yang sama, ia meminta kepala peradilan Iran untuk membebaskan tahanan politik untuk mencegah mereka dari infeksi virus Corona dan untuk memungkinkan mereka menghabiskan waktu bersama keluarga mereka.
Iran mengatakan pada hari Senin ada 900 kasus suspek virus Corona, menampik klaim anggota parlemen dari Qom yang mengatakan 50 orang telah meninggal di Qom, kota suci yang menjadi pusat penyebaran wabah virus Corona di Iran.
Para pejabat menolak klaim bahwa korban tewas jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan dan berusaha mengecilkan bahaya wabah. Sampai hari Selasa, para pejabat Iran mengatakan ada 95 kasus yang dikonfirmasi dan 15 kematian akibat virus Corona.
Sumber : Tempo.co