SUKABUMIUPDATE.com - Hosni Mubarah, presiden Mesir yang berkuasa selama 30 tahun dan mundur setelah demonstrasi besar-besaran tahun 2011, meninggal dalam usia 91 tahun.
Dilansir dari tempo.co, Mubarak meninggal di satu rumah sakit di Cairo saat menjalani operasi tanpa disebutkan penyakitnya. Penjelasan singkat menyebut Hosni Mubarak menderita komplikasi penyakit.
Alaa, putra Mubarak, menyatakan akhir pekan lalu bahwa ayahnya dirawat intensif di rumah sakit setelah menjalani operasi tanggal 23 Januari 2020.
Adik ipar Mubarak, Jenderal Mounir Thabet menjelaskan kepada AFP, pemimpin paling berpengaruh di Mesir ini meninggal di rumah sakit militer Galaa di Cairo.
Menurut laporan CNN, Mubarak merupakan pilot pesawat tempur Mesir yang dilatih Uni Soviet. Dia menjadi sekutu utama AS di Timur Tengah, dan menerima miliaran dollar AS dalam bentuk bantuan militer.
Mubarah merupakan pemantau perjanjian Kamp David yang mempertemukan Israel dan Palestina untuk menghentikan perang dingin di antara keduanya.
Revolusi di Tunisia pada Januari 2011 yang memunculkan unjuk rasa Musim Semi Arab, membuat orang-orang berunjuk rasa di jalan-jalan di Cairo berhadap-hadapan dengan polisi anti huru hara.
Tentara menolak untuk menjadi penengah atas namanya. Mubarak akhirnya mundur dan menyerahkan kekuasaanya pada dewan militer pada Februari 2012. Dia kemudian tinggal di pengasingan di kota Sharm el-Sheikh.
Hosni Mubarak lahir tanggal 4 Mei 1928 di pedesaan di Delta Sungai Nil. Karir militernya dimulai di angkatan udara tahun 1949. Mubarak lulus sebagai pilot tempur setahun kemudian dan menjadi komandan angkatan udara di tahun 1972.
Mubarak menjadi pahlawan nasional ketika bertempur dalam Perang Yom Kippur yang memberikan pukulan besar pada pasukan Israel di Sinai.
Mubarak menjadi saksi atas kematian Presiden Anwar Sadat akibat tembakan sekelompok orang bersenjata pada 6 Oktober 1981, saat menghadiri parade kemenangan untuk merayakan kemenangan pasukan Mesir terhadap Israel sebagai permulaan dari Perang Yom Kippur.
Mubarak duduk dekat Sadat saat itu. Dia terluka di tangan. Delapan hari kemudian, Hosni Mubarak diangkat sebagai presiden menggantikan Anwar Sadat.
Menurut laporan Al Jazeera, selama Hosni Mubarak menjadi presiden Mesir, Amerika Serikat menjadi sekutu terdekat Mesir dengan menerima US$ 1,13 miliar setiap tahun dari bantuan Militer AS pada 2011.
Setelah unjuk rasa Musim Semi Arab, Hosni Mubarak dibawa ke pengadilan dengan tuduhan berkonspirasi membunuh 239 demonstran yang menuntut dia mundur sebagai presiden pada 2012. Hosni Mubarak dihukum seumur hidup.
Di pengadilan banding, kasus Hosni Mubarak ditutup. Dia akhirnya menghirup udara bebas pada 2017. Namun dia bersama dua anaknya yang menyalahgunakan uang negara dijatuhi hukuman 3 tahun penjara bersama dua anak laki-lakinya.
Hosni Mubarak meninggal dengan meninggalkan istrinya, Suzanne dan dua anaknya Gamal dan Alaa.
Sumber : tempo.co