SUKABUMIUPDATE.com - Kebakaran hebat yang melanda Canberra telah mendekati sepertiga dari luas lahan ibukota Australia itu atau sekitar 55 ribu hektare yang mendorong aparat berwenang mengeluarkan situasi darurat dan siaga utama pada hari Minggu, 2 Februari 2020.
Dikutip dari tempo.co, Canberra diliputi abu dan asap yang dibawa angin kencang dari wilayah yang dilalap api. Aparat kesehatan Australia pun mengeluarkan peringatan akan dampaknya terhadap kesehatan.
"Masih akan berhari-hari, dan mungkin berminggu-minggu pemadam kebakaran di hadapan kita," kata Andrew Barr, Kepala Kementerian Wilayah Ibukota Australia atau ACT kepada media seperti dilaporkan Reuters.
Sempat terjadi kekhawatiran jilatan api akan menerjang rumah-rumah dan nyawa manusia di wilayah pinggiran selatan Canberra karena suhu pada hari Sabtu mencapai 40 derajat Celcius.
Kekhawatiran itu muncul karena kebakaran lahan pada tahun 2003, api telah menghancurkan hampir 500 rumah dan menewaskan 4 orang.
Kebakaran yang terjadi selama musim kering di Australi sejauh ini telah menewaskan 23 orang dan memperkirakan 1 miliar hewan tewas terhitung sejak September 2019. Sekitar 2,500 rumah hancur dan lebih dari 11,7 hektare hutan hancur.
Hari ini, kebakaran yang melanda wilayah selatan Canberra telah menyeberang memasuki negara bagian New South Wales. Akibatnya sejumlah rumah terbakar. Lembaga kesehatan New South Wales mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan kualitas udara buruk di beberapa wilayah termasuk Sydney, akibat asap dan abu yang berasal dari kawasan yang kering. Warga di New South Wales didesak untuk tinggal di tempat tertutup dan mengurangi aktivitas fisik karena kebakaran hebat berisiko memunculkan penyakit pernafasan kronik dan kardiovaskular akut.
Sumber : tempo.co