SUKABUMIUPDATE.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan status darurat internasional untuk kasus penyebaran virus corona Wuhan. Status diumumkan setelah Cina mengkonfirmasi sebanyak 7.711 warganya telah tertular, dan 170 meninggal karena virus itu. Secara bersamaan,sebanyak 12.167 orang lainnya berstatus terduga dan 81.917 dalam pengawasan ketat medis.
“Tapi alasan utama untuk pengumuman ini bukan karena yang terjadi di Cina, tapi karena apa yang terjadi di banyak negara," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, usai rapat komite darurat selama lima jam, Kamis 30 Januari 2020.
Bersamaan dengan pengumuman status itu dibacakan, sebanyak 18 negara lain telah mengkonfirmasi adanya infeksi virus yang sama. Kebanyakan kasusnya adalah bawaan virus dari Cina, tapi ada juga yang diduga murni karena penularan antar manusia di luar negara asal virus itu sebanyak tujuh kasus.
Kasus di luar Cina tersebar di Thailand, Jepang, Singapura, Australia, Taiwan, Malaysia, Prancis, Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Kanada, Vietnam, Kamboja, Finlandia, India, Nepal, Filipina, dan Sri Lanka. Tidak ada di antara kasus-kasus itu yang menyebabkan pasiennya meninggal, dan hanya satu yang dipandang parah.
“Perhatian terbesar kami adalah potensi virus itu menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan publiknya yang lemah, dan mereka yang sedang sakit harus siap menghadapinya," kata Ghebreyesus.
Devi Sridhar dari University of Edinburgh membagi perhatian yang sama. Dia berharap status yang diberlakukan saat ini akan membantu percepatan tindakan medis dan pengembangan sebuah vaksin.
Dalam pengumumannya, WHO memperingatkan kalau kasus baru bisa saja menyebar di manapun di belahan dunia ini. WHO lalu memperingatkan negara-negara agar waspada, selalu siap identifikasi dan isolasi mereka yang terinfeksi, serta melaporkannya ke WHO.
WHO juga menyatakan mengirim tim peneliti ke Cina untuk identifikasi sumber alami virus pada satwa. Kasus ini pertama merebak pada mereka yang pernah mengunjungi sebuah pasar di Wuhan, Provinsi Hubei, yang menjual beragam satwa. Penelitian awal menuding virus berasal dari kelelawar yang melompat ke manusia lewat ular.
sumber: tempo.co