SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah tim ilmuwan di Australia menyatakan pada hari Rabu (29/1/2020) bahwa mereka telah berhasil mengembangkan versi coronavirus atau virus corona yang dikembangkan di laboratorium, yang pertama kali diciptakan kembali di luar China, dalam sebuah terobosan yang dapat membantu memerangi penyebaran penyakit global.
Para peneliti di Peter Doherty Institute untuk Infeksi dan Kekebalan di Melbourne mengatakan mereka akan berbagi sampel, yang tumbuh dari pasien yang terinfeksi, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan laboratorium di seluruh dunia, demikian dilansir dari laman Malaysiakini, Rabu.
Sebuah laboratorium di China telah berhasil menumbuhkan virus tetapi hanya merilis urutan genom, bukan sampel itu sendiri, Australian Broadcasting Corp melaporkan.
“Memiliki virus sebenarnya berarti kita sekarang memiliki kemampuan untuk benar-benar memvalidasi dan memverifikasi semua metode pengujian, dan membandingkan sensitivitas dan spesifisitasnya,” kata kepala laboratorium identifikasi virus Institut Doherty, Julian Druce, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Virus ini akan digunakan sebagai bahan kontrol positif untuk jaringan Australia laboratorium kesehatan masyarakat, dan juga dikirim ke laboratorium ahli yang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Eropa."
Virus mirip flu itu merebak di kota Wuhan di China bagian tengah pada akhir 2019 dan kekinian telah menewaskan 131 orang serta menginfeksi lebih dari 5.500 orang. Ini menyebar dalam bentuk tetesan dari batuk dan bersin dan memiliki masa inkubasi hingga 14 hari.
Sampel virus yang tumbuh di Australia akan digunakan untuk menghasilkan tes antibodi, yang akan memungkinkan deteksi virus pada pasien yang tidak menunjukkan gejala, serta berkontribusi pada pembuatan vaksin, kata lembaga itu.
Virus itu tumbuh dari seorang pasien yang telah tiba di institut pada 24 Januari, tambahnya.
Peter Doherty Institute adalah perusahaan patungan dari Universitas Melbourne dan Rumah Sakit Royal Melbourne.
Sumber: Suara.com