SUKABUMIUPDATE.com - Badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengatakan Rusia dan Indonesia sedang berunding tentang pengiriman astronot pertama Indonesia ke luar angkasa.
"Kami telah memulai negosiasi dengan negara-negara seperti Turki, Indonesia, Hungaria karena mereka ingin meluncurkan kosmonot mereka sendiri. Mereka ingin bekerja sama dengan Roscosmos," kata kata Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin dalam wawancara dengan televisi Rossiya 24, seperti dikutip dari Sputnik, 1 Januari 2020.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Rusia dapat mengirim astronot Turki dan Hungaria ke luar angkasa.
Stasiun luar angkasa ISS dibangun pertama kali pada 20 November 1998. Stasiun luar angkasa ISS mengorbit di ketinggian 410 Km, dan terbang dengan kecepatan 27.600 Km/Perjam. Dailymail
Pada bulan November, seorang delegasi Hungaria ke pertemuan tingkat menteri Badan Antariksa Eropa mengatakan bahwa negara itu terlibat dalam pembicaraan dengan Roscosmos mengenai kemungkinan pengiriman astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2024. Roket Soyuz yang dioperasikan oleh Roscosmos, pada saat ini , satu-satunya cara untuk mengangkut astronot ke ISS.
Astronot Hungaria pertama, Bertalan Farkas, diluncurkan ke luar angkasa oleh Soyuz 36 dari Baikonur Cosmodrome pada 1980.
Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin mengadakan pertemuan pada Oktober dengan Duta Besar Turki untuk Rusia untuk membahas prospek kerja sama bilateral Rusia-Turki dalam eksplorasi luar angkasa. Rogozin menyatakan bahwa Rusia siap untuk melatih dan meluncurkan astronot Turki ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 2023.
Sumber: Tempo.co