SUKABUMIUPDATE.com - Mantan penasihat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Saud al-Qahtani divonis bebas dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Selain itu dua petinggi Saudi lain, Ahmed al-Assiri, mantan wakil kepala intelijen, dan Mohammed al-Otaibi, konsul jenderal Arab Saudi di Istanbul pada saat pembunuhan, juga dibebaskan karena kurangnya bukti, kata jaksa penuntut, dilaporkan Al Jazeera, 23 Desember 2019.
Lima orang telah dijatuhi hukuman mati dan tiga lagi dipenjara atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul pada Oktober tahun lalu, kata wakil jaksa penuntut umum Arab Saudi pada Senin.
Dikutip dari Middle East Eye, Saud al-Qahtani, mantan penasihat Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang telah banyak dikaitkan dengan rencana pembunuhan, dibebaskan tanpa tuduhan, kata jaksa penuntut, Shalaan al-Shalaan.
Ahmed al-Assiri, mantan wakil kepala intelijen, dan Mohammed al-Otaibi, konsul jenderal Arab Saudi di Istanbul pada saat pembunuhan, juga dibebaskan karena kurangnya bukti.
Al-Qahtani dan penasihat kerajaan lainnya dipecat oleh Raja Salman saat Riyadh berusaha menjauhkan diri dari kematian Khashoggi. Al-Qahtani adalah penasihat utama MBS dan berwenang mengurus komunikasi kerajaan dengan pers.
Pada Januari 2019, Reuters melaporkan mengutip sumber intelijen Turki bahwa Saud Al Qahtani mengkoordinasi pembunuhan Jamal Khashoggi melalui Skype.
Dari 11 orang yang tidak disebutkan namanya yang didakwa dalam kasus ini, lima dijatuhi hukuman mati, sementara tiga menghadapi hukuman penjara total 24 tahun, dan yang lainnya dibebaskan. Semua bisa mengajukan banding atas putusan.
Nama-nama para terpidana tidak dirilis, tetapi diyakini salah satunya termasuk agen intelijen Maher Mutreb yang sering bepergian dengan putra mahkota dalam perjalanan ke luar negeri, menurut Daily Mail.
Pakar forensik Salah al-Tubaigy dan Fahad al-Balawi, anggota pasukan pengawal kerajaan Saudi, juga termasuk di antara para terpidana.
15 anggota tim pembunuh jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard menemukan ada bukti yang dapat dipercaya bahwa ada keterlibatan dari pejabat tinggi Saudi, termasuk bin Salman. CIA juga menyimpulkan bahwa putra mahkota bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Agnes Callamard menyebut penyelidikan Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi hanyalah parodi semata.
"Parodi investigasi, penuntutan, dan keadilan terus berlanjut," tulis Callamard di Twitter pada Senin.
Christophe Deloire dari Reporters Without Borders mengatakan, "Ketika orang Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang atas pembunuhan Khashoggi, kami khawatir itu adalah cara untuk membungkam mereka selamanya dan untuk menyembunyikan kebenaran."
"Kami tidak dapat menganggap hukuman mati membantu mewujudkan keadilan. Kami masih mengharapkan pengungkapan penuh."
Juru bicara jaksa penuntut Saudi Shalaan al-Shalaan mengklaim penyelidikan menunjukkan pembunuhan itu tidak direncanakan dab keputusan diambil secara mendadak.
Dia mengklaim bahwa para pembunuh mengambil keputusan sendiri untuk membunuh Jamal Khashoggi ketika dia menolak dibawa.
"Telah disepakati, dalam konsultasi antara kepala tim perunding dan para pelaku, untuk membunuh Jamal Khashoggi di dalam konsulat," kata Shalaan.
Sumber : tempo.co