SUKABUMIUPDATE.com - Setelah Emmanuel Macron dari Prancis, Justin Trudeau dari Kanada, Sebastian Kurz dari Austria, dan Sophie Wilmes dari Belgia, kini muncul Sanna Marin dari Finlandia yang berusia 34 tahun, didaulat sebagai perdana menteri termuda di dunia.
Sanna Marin, Menteri Transportasi Finlandia, terpilih sebagai perdana menteri setelah ditunjuk oleh partainya, Partai Sosial Demokrat (SDP), setelah Perdana Menteri Rinne mengundurkan diri karena mosi tidak percaya, dikutip dari Reuters, 9 Desember 2019.
Bukan hanya diyakini sebagai perdana menteri termuda di dunia, menurut The Guardian, Marin juga perdana menteri perempuan ketiga Finlandia.
Sebagai Menteri Transportasi saat ini dari Partai Sosial Demokrat Finlandia, Marin mengalahkan Antti Lindtman, kepala kelompok parlemen partai, untuk mengambil peran kepemimpinan.
Karir politik Marin mengalami peningkatan sejak ia menjadi wali kota di kota asalnya Tampere pada usia 27 tahun, dan bergabung dengan parlemen pada 2015.
Surat kabar terbesar di Finlandia, Helsingin Sanomat dan tabloid Ilta-Sanomat menyatakan Marin sebagai perdana menteri termuda di dunia. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menjabat di usia 39 tahun, PM Ukraina Oleksiy Honcharuk menjabat pada usia 35 tahun. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjabat pada usia 35 tahun.
Marin menjadi pemimpin termuda di dunia mengalahkan Kim Jong Un, dengan 12 bulan lebih muda ketika menjabat sebagai perdana menteri Finlandia.
Terlepas dari usia dan politik progresifnya, Sanna Marin ternyata adalah ibu muda yang baru melahirkan seorang putri pada Januari tahun lalu.
"Saya tidak pernah memikirkan usia atau jenis kelamin saya, saya memikirkan alasan saya terjun ke dunia politik dan hal-hal yang membuat kami mendapat kepercayaan dari para pemilih," katanya, dikutip dari Business Insider.
Marin akan mengambil alih kendali Finlandia yang saat ini dilanda gelombang pemogokan tiga hari, yang telah melumpuhkan produksi perusahaan besar di Finlandia.
Pemogokan ditaksir akan membuat perusahaan Finlandia kehilangan 500 juta euro atau Rp 7,75 triliun, menurut Konfederasi Industri Finlandia.
"Kami memiliki banyak pekerjaan di depan untuk membangun kembali kepercayaan," kata Sanna Marin kepada wartawan.
Sumber: Tempo.co