SUKABUMIUPDATE.com - Seorang dokter hewan, 26 tahun, India, dilaporkan menjadi korban perkosaan berantai oleh empat laki-laki. Kasus ini memancing kemarahan publik.
Dikutip dari ndtv.com, kejadian perkosaan ini terjadi pada Rabu malam, 27 November 2019. Dokumen yang dievaluasi oleh kepolisian menjelaskan setelah korban mengalami perkosaan berantai, dia dicekik hingga tewas dan jasadnya dibakar di bawah sebuah jembatan di dekat kota Hyderabad, India.
Kejinya perbuatan para pelaku telah memancing aksi protes di Kota Telangana, India dan kemarahan warga India secara luas. Keempat pelaku berusia antara 20 tahun – 26 tahun, yang bekerja sebagai sopir truk dan asisten. Mereka sudah ditahan dan tiga aparat kepolisian dituntut atas dugaan kelalaian.
Sebelum melakukan penyerangan, keempat pelaku mabuk akibat minum whiskey. Keterangan keempat pelaku saat dimintai keterangan menjelaskan mereka membocorkan ban sepeda motor korban yang terparkir.
Korban yang melihat ban motornya kempis lalu memanggil taksi pada sekitar pukul 6.15 sore untuk mengantarnya ke seorang dokter kulit. Pada pukul 9.15 malam, korban kembali ke tempat parkir sepeda motornya di dekat sebuah jalan tol. Para pelaku lalu berpura-pura menolong korban. Korban sempat melakukan sebuah panggilan telepon, namun tak lama tiga pelaku mendorongnya ke semak-semak dekat gerbang tol dan mematikan ponselnya. Korban berteriak meminta tolong, namun mulutnya segera dituang minuman keras
Korban mengalami perkosaan dalam kondisi tidak sadar. Ketika kesadarannya mulai pulih, para pelaku mencekiknya hingga tewas. Mereka membungkus jasad korban dengan selimut dan memasukkan ke dalam mobil truk lalu membawanya sejauh 27 kilometer dari lokasi kejadian.
Sekitar pukul 2.30 dini hari, jasad kroban diletakkan di bawah sebuah jembatan dan dibakar.
Salah satu pelaku diketahui tidak memiliki SIM. Mobil truknya dihentikan oleh polisi sehari sebelum kejadian perkosaan, namun mobilnya tidak disita, hanya kunci truknya yang diambil. Pelaku menyalakan mobil truknya menggunakan kabel.
Kasus ini terungkap setelah jasad korban ditemukan polisi. Keluarga korban perkosaan mengkomplain mereka awalnya sudah melapor ke polisi saat korban tidak pulang ke rumah, namun polisi menganggap sepele dengan menduga korban keluar rumah dengan sukarela.
Sumber: Tempo.co