SUKABUMIUPDATE.com - Dua jurnalis Kamboja untuk media Voice of Democracy, VOD, ditangkap aparat polisi militer Kamboja saat meliput rencana kepulangan pemimpin oposisi Sam Rainsy di provinsi Banteay Menachey di perbatasan Kamboja dan Thailand, Sabtu, 10 November 2019.
Menurut rilis Aliansi Jurnalis Kamboja, CamboJA, Minggu, 11 November 2019, dua jurnalis VOD bernama Van Vichar dan Chun Chaneren ditahan di tempat pemeriksaan perbatasan Poipet International Checkpoint di provinsi Banteay Meanchey.
Kedua jurnalis itu menjalani pemeriksaan selama lebih dari tiga jam terkait dengan rencana kepulangan Sam Rainsy.
"CamboJa menyesalkan dan prihatin bahwa polisi militer kota Poipet di provinsi Banteay Meanchey menahan dan memeriksa dua jurnalis lebih dari 3 jam pada Sabtu saat meliput berita di Poipet International Checkpoint sehubungan rencana kepulangan Sam Rainsy," ujar CamboJA dalam pernyataannya, sebagaimana dilaporkan Khmer Times, 11 November 2019.
Menurut Vichar, dia dan rekannya Chanre ditahan disebabkan ketatnya penjagaan aparat.
Polisi militer memeriksa semua perlengkapan liputan seperti kamera, telepon, dan komputer sebelum mereka dibebaskan.
CamboJa meminta pemerintah dan aparat lokal memberi jaminan kebebasn meliput bagi jurnalis di Kamboja.
Komandan polisi militer kota Poipet, Nuon Ninaro menjelaskan, aparatnya hanya mengundang dua wartawan itu untuk bertanya karena keduanya dicurigai terlibat dengan kelompok pendukung Sam Rainsy.
"Kami hanya memanggil mereka untuk bertanya dan kemudian mengizinkan mereka pulang," kata Ninaro.
Sam Rainsy berencana pulang ke negaranya melalui perbatasan Thailand dan Kamboja pada hari Jumat, 9 November 2019. Namun aparat Thailand melarang Sam Rainsy masuk.
Sumber: Tempo.co