SUKABUMIUPDATE.com - Belum lama ini, publik dikejutkan dengan berita seorang turis yang hilang saat snorkeling di Pulau Reunion. Hal yang lebih mencengangkan lagi, tak lama kemudian tangan turis tersebut ditemukan dalam tubuh ikan hiu.
Dilansir Suara.com dari laman BBC, Sabtu (9/11/19), diketahui turis tersebut merupakan seorang pria asal Skotlandia.
Awalnya, pria malang ini tengah menghabiskan waktu liburan bersama istrinya di Pulau Reunion, tak jauh dari Madagaskar. Namun suatu hari, dia pergi snorkeling sendirian.
Istri dari turis pria berusia 44 tahun tersebut sempat menantinya hingga malam hari. Namun, sang suami ternyata tak kunjung pulang.
Si istri pun menghubungi pihak berwajib untuk meminta bantuan. Kepolisan langsung turun tangan untuk mencari turis pria tersebut. Pada waktu itu, helikopter juga ikut dikerahkan.
Sayangnya, pencarian selama berhari-hari itu nihil alias tak membuahkan hasil.
Dalam waktu yang berdekatan dengan masa pencarian turis pria tersebut, tiba-tiba peneliti kelautan di Pulau Reunion menemukan hal mengejutkan ketika meneliti seekor hiu.
Benar saja, ada potongan tangan manusia di dalam tubuh hiu tersebut. Tampak pula cincin terpasang di potongan tangan itu yang kemudian sangat membantu proses identifikasi.
Usai dilakukan penyelidikan, rupanya potongan tangan tersebut adalah milik turis pria dari Skotlandia yang telah hilang selama beberapa hari.
"Peneliti menemukan hiu, di bagian perutnya terdapat potongan tangan manusia dengan cincin pada bagian jari. Telah terindentifikasi, tangan tersebut milik turis yang hilang beberapa waktu lalu," tutur Erick Quelquejeu, salah seorang penjaga pantai.
"Hingga saat ini belum diketahui, apa turis tersebut meninggal dunia sebelum dimakan atau memang tewas karena langsung diserang hiu," imbuhnya.
Erick melanjutkan, alam bawah laut dari Pulau Reunion ini memang menjadi habitat dari ikan hiu. Jadi tak heran jika sebenarnya sudah terpasang larangan berenang di pantai sekitar Pulau Reunion.
"Ada banyak larangan berenang di pantai. Kami selalu melakukan patroli demi mengingatkan para turis untuk selalu berhati-hati," tutupnya.
Sumber: Suara.com