SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah lembaga nirlaba Climate Central, mengungkap studi yang memperlihatkan sejumlah kota, termasuk Ibu Kota Bangkok akan tenggelam dalam 30 tahun mendatang karena kenaikan air laut. Climate Central adalah organisasi yang menganalisa dan melaporkan riset iklim.
Laporan Climate Central menyebut tingkat air laut diperkirakan akan naik sekitar 0,6 sampai 2,1 meter atau lebih pada abad ini. Itu artinya, lebih dari 300 orang berisiko menghadapi banjir, setidaknya setahun sekali. Jumlah mereka yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
Menurut Scott Kulp, ilmuwan senior di Climate Central dan ketua tim peneliti, menjelaskan riset sebelumnya dengan menggunakan sejumlah gambar satelit memperkirakan dampak perhitungan kenaikan tanah. Namun ketinggian tanah itu rupanya tidak sebanding dengan tinggi pohon atau bangunan.
“Para peneliti kami memecahkan masalah ini dengan menggunakan intelijen buatan dan menemukan laporan sebelumnya sudah tidak bisa lagi dijadikan patokan,” kata Kulp, seperti dikutip dari asiaone.com, Jumat, 1 November 2019.
Dia menambahkan perubahan iklim akan mempengaruhi banyak kawasan, khususnya Asia, sehingga menempatkan lebih dari separuh populasi masyarakat yang tinggal di Cina, Bangladesh, India, Vietnam, Indonesia dan Thailand, dalam risiko. Menurut laporan terbaru Climate Central, ada sekitar 12 juta orang yang tinggal di area-area risiko tinggi, terutama Ibu Kota Bangkok, yang akan terdampak oleh kenaikan air laut pada tahun 2050.
Laporan lembaga itu juga memperlihatkan lebih dari 20 juta orang di Vietnam akan terkena dampak menyusul hilangnya wilayah selatan negara itu secara virtual. Sebagian besar kota Ho Chi Minh City akan terendam air. Sedangkan lebih dari 23 juta masyarakat yang tinggal di Indonesia juga menghadapi risiko akibat kenaikan air laut.
SUMBER: TEMPO.CO