SUKABUMIUPDATE.com - Soal kuliner, Jepang memiliki beragam hidangan lezat yang peyajiannya unik. Nah, pernahkan Anda makan di restoran, lalu masak sendiri dan hasilnya dimakan sendiri? Di Jepang terdapat restoran yang para tamunya harus melayani diri sendiri.
Penasaran dengan cerita itu dan juga penasaran dengan rasanya, Anissa, pemandu wisata mengajak kami ke Donton Bori, sebelah Uruga Building di Kota Nagano, Jepang. Kunjungan itu kami lakukan di sela-sela kegiatan Tokyo Motor Show 2019.
Kedai makan itu tak terlihat mewah-mewah amat, hanya tempatnya memang strategis di tepi jalan raya kota yang lengang. Semula kami pikir ini adalah tempat makan seperti yang sebelum-sebelumnya.
Setelah reservasi, kami duduk saling berhadapan, di batasi sebuah wajan datar. Dan, pelayan datang membawakan mangkuk yang berisi telur, beberapa potong seafood yang diiris halus-halus, semacam daun bawang yang dipotong kecil-kecil, dan potongan kubis.
Lantas, kami diminta mengaduk hingga rata adonan itu. Wajan datar persegi empat di depan meja yang telah diolesi minyak dinyalakan. Setelah panas, adonan yang disebut okonomiyaki itu dituangkan, dengan bentuk bulat. Gampangnya seperti memasak martabak -- tapi yang ini tanpa kulit.
Bahan-bahan pembuat adonan okonomiyaki tengah disiapkan. Adonan lalu dituangkan ke penggorengan datar, hingga berbentuk bulat. Adonan terdiri dari telur, daun bawang, dan lain-lain. TEMPO/Dian Adryanto
Siapa yang memasak? Saya yang memasak untuk diri sendiri. Bukan juru masak kedai itu, seperti laiknya rumah makan Jepang di kota besar Indonesia, chef yang akan atraksi di depan kita, dengan aksi memasak di atas wajan datar. Pelayan hanya mengarahkan caranya.
Asyiklah, kami memasak okonomiyaki itu. Ada yang berhasil membuat adonan bulat seperti pancake, tapi lebih banyak lagi yang tak sukses. Bentuk tak terlalu beraturan, tapi rasa tetap sama. Sembari dipanggang, diolesi di atasnya dengan bumbu semacam saus. Kemudian siap di santap. Seorang kawan menyebutnya seperti martabak, kawan lain mengatakan mirip omelet, dan seorang teman lain berkata, “Seperti bala-bala alias bakwan”.
Okonomiyaki ludes disantap, muncul yakisoba. Mi dengan tauge, kubis dan irisan daging sapi tipis. Sama dengan yang pertama, kami memasak sendiri. Ditambah sedikit bumbu kecap Jepang, usaha membuat mi goreng pun berlangsung. Riuh sekali. Itu belum berakhir, muncul nasi-nasi kepalan yang disebut yaki onigiri. Di panggang sebentar di atas wajan besi, diberi bumbu saus, dan disantap. Kemudian penutup adalah es krim. Makan malam yang sukses dan mengasyikkan.
Di Donton Bori, Nagano ini ternyata warung makan dengan konsep makan sepuasnya. Beberpa kawan berkali-kali meminta irisan daging dan yaki onigiri.
Berapa biayanya? Untuk mendapatkan keasyikan masak sendiri makanan yang disantap ini, harus merogoh kocek 1.580 Yen atau sekitar Rp205.400 -- jika 1 Yen dikurs dengan Rp130. Ini belum termasuk minuman, yang akan diperhitungkan tersendiri.
Memasak yakisoba sendiri di Donton Buri menghadirkan kesan tersendiri dalam berwisata kuliner. TEMPO/Dian Andryanto
Menurut Anissa, di Jepang untuk layanan memasak sendiri ada beberapa jenis makanan antara lain nabe untuk yang rebus-rebusan, danyakiniku untuk yang memasak dengan cara dibakar. “Di sini, okonomiyaki, nabe dan yakiniku restorannya sangat banyak,” kata dia.
“Cara memasak sendiri di Jepang, sangat normal. Untuk atraksi memasak oleh chef biasanya lebih ke jenis Teppanyaki atau semacamnya,” ujar Anissa, menjelaskan. S. DIAN ANDRYANTO (NAGANO)
Sumber: Tempo.co