SUKABUMIUPDATE.com - Shamima Begum, 20 tahun, tak bisa menutupi ketakutannya kalau teman-temannya di kamp akan membunuhnya setelah dia keluar dari tujuan radikal kelompok ISIS. Begum adalah warga negara Inggris keturunan Bangladesh, yang ke Suriah ketika remaja untuk bergabung dengan ISIS.
Begum saat ini diketahui berlindung di kamp pengungsian di al-Roj, Suriah. Saking takutnya, dia mengaku siap melarikan diri kapan pun.
"Suasana sekarang seperti hari-hari awal ketika ISIS memulai pemberontakan," kata Begum dalam wawancara dengan The Times.
Dikutip dari mirror.co.uk, Sabtu, 26 Oktober 2019, Begum menceritakan dia dan sejumlah teman-temannya di kamp al-Roj sudah membungkus barang-barang dan menunggu agar bisa dipindah segera setelah situasi berubah.
"Saya takut, saya benar-benar takut kalau saya akan meninggal di sini. Situasi di kamp ini penuh ketegangan. Ketika militer Turki mulai melakukan penyerangan, banyak perempuan disini menunggu kesempatan itu untuk menyakiti mereka yang telah keluar dari ISIS. Ada beberapa perempuan 'gila' disini," kata Begum.
Ketakutan Begum muncul setelah Rusia dan Turki menyetujui pasukan militer Kurdi harus ditarik 30 kilometer dari wilayah perbatasan, termasuk kamp al-Roj. Begum saat ini sedang mengajukan banding setelah status kewarganegaraannya dicabut oleh pemerintah Inggris karena bergabung dengan ISIS, namun kemungkinan Begum untuk memenangkan banding itu amat tipis.
Pengacara Tom Hickman QC mengatakan ke pengadilan Inggris bahwa situasi di kamp al-Roj tempat kliennya saat ini berada benar-benar rentan dan berbahaya. Dalam pengaduannya, dia menggambarkan kondisi kamp itu jorok dan berbahaya, dimana fakta ini terbukti dari kematian tragis tiga anak Begum yang masih bayi. Kementerian Dalam Negeri Inggris masih belum memberi putusan atas nasib Begum selanjutnya.
Sumber: Tempo.co