Nyaris Separuh Jumlah Biksu di Thailand Obesitas, Kenapa?

Minggu 20 Oktober 2019, 06:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Thailand menyarankan para biksu yang mengalami obesitas untuk melakukan diet, meski hal itu agak sulit juga dilakukan.

Namun, apa yang menyebabkan para biksu ini mengalami obesitas yang mendorong terjadi penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, katarak, dan osteoatritis di lutut. Pengetahuan mereka dianggap kurang tentang masalah ini.

Menurut laporan CNN, ada sejumlah faktor jadi penyebab biksu obesitas, namun yang terbanyak adalah rutinis pagi dan perubahan jenis makanan yang diberikan umat Budha kepada mereka.

Umat Budha biasanya ingin memberikan sesuatu yang bernilai tinggi kepada biksu dan begitu juga dengan makanan yang diberikan. Misalnya makanan mengandung kalori tinggi, baik itu makanan olahan pabrik atau buatan sendiri, pemanis, dan soda.

Para biksu tidak dapat menolak pemberian mereka.

Alhasil, data terbaru menunjukkan, jumlah biksu yang menderita obesitas lebih besar dari pada jumlah pria Thailand secara keseluruhan. Jika Biksu yang menderita obesitas mencapai 48 persen, maka pria Thailand yang mengalami obesitas sekitar 39 persen.

Dalam aturan yang berlaku di semua biksu di Thailand, setiap biksu dilarang makan makanan apapun setelah jam 12 malam. Jam makan mereka hanya dua kali dalam sehari, jam 6 pagi dan siang.

Setelah itu mereka hanya boleh minum atau mengemil. Sehingga mereka sering minum-minuman dengan pemanis dengan isi perut yang masih penuh.

Menurut Profesor Jongjit Angkatavanich, ahli diet dan nutrisi yang sudah meneliti tentang biksu Thailland selama 8 tahun terakhir, menyebut masalah obesitas ini sebagai bom waktu.

Saat ini, sejumlah biksu mengalami penyakit diabetes. Kaki mereka diamputasi dan muncul di ruang publik.

Untuk mengatasi masalah obesitas di kalangan biksu, pemerintah Thailand melakukan pemeriksaan berkala di kuil-kuil di seluruh Thailand, khususnya di Bangkok.

"Kami memiliki 454 kuil di Bangkok, dengan sekitar 16 ribu biksu," kata Somchai Teetpsatit, direktur Divisi Promosi Kesehatan untuk Pemerintahan Metropolitan Bangkok, seperti dikutip dari CNN.

Seorang biksu berusia 17 tahun dari provinsi di selatan Thailand dan tinggal di kuil di Yannawa hampir 9 tahun lamanya, menyatakan dukungan terhadap pembelajaran tentang nutrisi.

"Ini bagus karena hal itu membuat saya sadar tentang diet. Saya telah mengubah kebiasaan diet saya dengan mengganti minuman manis dengan air," ujar Phupha Srichalerm, biksu muda itu.

Thailand berharap dengan program ini akan mengurangi jumlah biksu menderita obesitas dan diabetes.

SUMBER: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)