SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pedofil 200 anak-anak Malaysia, Richard Huckle, tewas ditikam dalam selnya di penjara di Inggris dua hari lalu. Huckle merupakan salah satu pedofil terburuk Inggris.
Pria yang menerima hukuman seumur hidup tahun 2016 meninggal di penjara Full Suttin of Yorkshire, Inggris. Media Inggris melaporkan Huckle telah ditikam hingga mati.
Kementerian Kehakiman Inggris telah mengkonfirmasi kematian Huckle, dan tidak memberi komentar lebih lanjut karena sedang dalam penyelidikan polisi.
Huckle bekerja sebagai fotografer lepas. Ia ditangkap tahun 2014 di Bandara Gatwick saat berjalan pulang ke rumahnya dari Malaysia, tempat sebagian besar kejahatannya terjadi.
Pengadilan di Inggris menjatuhkan hukuman mati sebanyak 22 kali terhadap Huckle.
Dalam sebuah blog yang dia terbitkan di web gelap, secara jelas pria usia 33 tahun ini mengaku telah melecehkan anak-anak. Huckle memberi gelar dirinya “Pedopoints” karena telah melecehkan 191 anak.
Untuk menyembunyikan kejahatannya, Huckle menyamar sebagai guru bahasa Inggris di sekolah Kristen selama sembilan tahun. Ia merawat dan kemudian melecehkan anak-anak tersebut di sebuah komunitas miskin di Malaysia. Korban berusia antara 6 bulan sampai 12 tahun.
Menurut National Crime Agency (NCA) seperti yang dilansir CNN.Com, Huckle juga melakukan pelecehan anak di Kamboja.
Aksi pedofil Huckle diabadikan melalui foto dan video, kemudian dibagikan dengan pedofil lainnya melalui web gelap yang tidak bisa diakses oleh pengguna lain. Terdapat lebih dari 20.000 gambar tidak senonoh anak-anak dari komputer dan kameranya, termasuk lebih dari 1.000 di antaranya menunjukkan aksi pemerkosaan dan pelecehan.
Huckle memaksa para korban untuk berpose dengan tanda-tanda tertentu untuk mengiklankan bisnisnya. Dia juga menulis 60 halaman panduan berjudul “Pedofil dan Kemiskinan: Panduan Kekasih Anak”, dimana menurut hakim disebut “dokumen yang benar-benar jahat”.
Huckle akhirnya ditangkap usai polisi Australia melaporkannya kepada pihak berwenang dalam penyelidikan ke situs web tersebut. Sebelum ditutup, situs web yang dikelola pedofil itu memiliki 9.000 anggota.
Sumber: Tempo.co