SUKABUMIUPDATE.com - Habitat 67, komplek hunian berbentuk kubus nan futuristik ini merupakan salah satu ikon dan landmark kota Montreal di Kanada. Di dalam komplek hunian buah tangan arsitek, Moshe Safdie ini terdapat sekitar 158 rumah tinggal.
Bentuk kubus bangunannya, memungkinkan para penghuni Habitat 67 membangun halaman berisikan tanaman dan kursi santai pada bagian atap penghuni lainnya. Tak hanya itu, desain bangunan Habitat 67 juga memudahkan cahaya matahari dan udara luar ruangan masuk ke dalam rumah dengan leluasa.
Kompleks hunian ini terdiri dari unit-unit modular yang diproduksi secara massal di pabrik. Unit-unit modular tersebut kemudian dirangkai menggunakan crane. Komposisi ini membuat biaya pembangunan Habitat 67 dapat ditekan.
Meski menjadi kawasan hunian, para wisatawan dapat menyambangi Habitat 67 dan mengelilingi kompleks futuristik ini selama 90 menit didampingi seorang pemandu.
Nah, di balik kepopuleran dan desainnya nan ikonik, siapa sangka Habitat 67 sejatinya merupakan tugas kuliah sang arsitek lho.
Saat menggarap proyek Habitat 67, sang arsitek Moshe Safdie tengah menyelesaikan tesisnya di McGill School of Architecture.
Ia berkeyakinan bahwa arsitektur kontemporer sepatutnya memperhatikan isu-isu genting seputar kemiskinan, kepadatan penduduk dan sanitasi di hunian padat populasi. Keyakinan tersebut menginspirasi Safdie membuat Habitat 67 untuk tesisnya.
Proyek ini kemudian direalisasikan Safdie saat event arsitektur tahunan, World Fair 1967 digelar di Kanada. Ia mengajukan proposal Habitat 67. Proposalnya diterima dan pembangunan Habitat 67 pun dimulai.
SUMBER: SUARA.COM