SUKABUMIUPDATE.com - Dua bayi kembar berusia 11 bulan meninggal setelah ditinggal di dalam mobil selama delapan oleh ayahnya di tengah terpaan gelombang panas.
Sambil menangis Juan Rodriguez, 39 tahun, menyesal dan mengaku kepada polisi bahwa dia telah membunuh anaknya.
Menurut laporan Sky News, 28 Juli 2019, Juan Rodriguez mengatakan dia pikir dia telah mengantar mereka di tempat penitipan anak di New York sebelum dia pergi bekerja di rumah sakit pada Jumat pagi.
Tetapi ternyata si kembar ditinggalkan di dalam mobil selama sekitar delapan jam ketika New York diterpa suhu panas.
Daily Mail melaporkan, menurut jaksa saat kejadian suhu mencapai 42 derajat Celsius.
Rodriguez, seorang pekerja sosial, menangis di pengadilan di Bronx ketika ia mengaku tidak bersalah atas dua tuduhan pembunuhan, kelalaian berujung kematian dan membahayakan kesejahteraan seorang anak.
Dia dibebaskan pada hari Sabtu dengan jaminan penahanan US$ 100.000 (Rp 1,4 miliar) dan dijadwalkan muncul lagi di pengadilan pada 1 Agustus.
Penyelidik percaya bahwa Rodriguez telah memarkir Honda Accord peraknya dengan si kembar, Phoenix dan Luna, di kursi mobil di belakang, sekitar jam 8 pagi pada hari Jumat.
Tampaknya dia kembali ke kendaraan sekitar jam 4 sore setelah selesai bekerja dan baru menyadari bahwa anak-anak itu ada di dalam ketika dia pergi dan kemudian dengan panik menelepon 911.
Si kembar dinyatakan mati di tempat kejadian.
"Saya lalai. Bayi saya sudah mati. Saya membunuh bayi saya," kata jaksa mengutip Rodriguez.
Pengacara Rodriguez, Joey Jackson, kliennya sangat sedih dan khawatir akan kesehatan mentalnya.
Anggota dewan Kota New York Fernando Cabrera mengatakan, "Kendaraan itu memiliki jendela berwarna, jadi hampir mustahil bagi siapa pun untuk memperhatikan bahwa anak-anak ada di sana."
Kematian itu terjadi setelah gelombang panas minggu lalu, yang mendorong para pejabat untuk memperingatkan orang tua agar tidak meninggalkan anak-anak atau bayi mereka di mobil.
Sumber: Tempo.co