SUKABUMIUPDATE.com - Seorang wanita pengungsi Rohingya di Bangladesh tewas ditembak saat terjadi baku tembak antara pasukan keamanan Bangladesh dengan beberapa penyelundup narkoba jenis sabu.
Mengutip Channel News Asia, Minggu, 31 Maret 2019, wanita Rohingya yang tewas itu bernama Rumana Akter, berusia 20 tahun. Dia disebut tinggal di kamp pengungsi di Teknaf.
Menurut pasukan keamanan Bangladesh, Akter terlibat menyelundupkan narkoba jenis sabu-sabu ke Bangladesh. Dia menjadi wanita pengungsi Rohingya pertama yang tewas ditembak aparat Bangladesh dalam operasi pemberangusan perdagangan narkoba.
Akter tewas di tembak di perbatasan dekat dengan kamp pengungsi Rohingya di Teknaf.
Kota ini dipakai sebagai pintu gerbang penyelundupan sabu-sabu dari Myanmar ke Bangladesh. Narkoba jenis ini populer di Bangladesh. Di Thailand narkoba jenis ini dinamai "obat gila."
Petugas Perbatasan Bangladeh menjelaskan, wanita Rohingya itu terbunuh saat terjadi baku tembak antara pasukan tentara Bangladesh dengan para penyelundup bersenjata di sungai Naf di Teknaf.
Akter merupakan satu dari 3 penyelundup narkoba yang tewas dalam dua insiden terpisah di Teknaf pada Sabtu malam, 30 Maret 2019.
Juru bicara Petugas Perbatasan Bangladesh, Shariful Islam kepada wartawan mengatakan, jasad Akner ditemukan saat baku tembak sudah berlangsung selama 15 menit.
Bersama jasad Akner, ditemukan 10 ribu butir sabu-sabu dan 3 pisau di dalam tasnya.
Aktivis HAM mempersoalkan kematian perempuan pengungsi Rohingya tersebut. Penyebabnya, nama Akner tidak ada di dalam daftar pelaku perdagangan narkoba yang ada pada lembaga hukum Bangladesh.
Sumber: Tempo