SUKABUMIUPDATE.com - Meski di ambang kekalahan, anggota fanatik ISIS yakin bakal masuk surga selama pertempuran sengit di kantong terakhir mereka di Baghouz, Suriah timur.
Dalam video propaganda baru, seperti dikutip dari Reuters, 13 Maret 2019, kelompok ISIS menyerukan para penduduk yang dikepung di Baghouz untuk tetap berdoa dan memohon perlindungan Tuhan.
"Hamba-hamba Tuhan, teruslah melafalkan doa-doamu dan minta pengampunan," terdengar pengeras suara mobil van selama berkliling di kamp seperti terlihat dalam video.
"Bertobat dan minta ampun kepada Tuhan, oh hamba-hamba Tuhan, karena mungkin yang Mahakuasa akan menemukan jalan keluar bagi kita," lanjut suara propaganda.
Meskipun posisi mereka semakin terdesak, ISIS menggunakan film propaganda terbaru mereka untuk menyerukan para pengikut untuk mempertahankan keyakinan mereka pada ISIS, bahkan dalam masa-masa sulit.
Pada Selasa, pasukan SDF Kurdi melanjutkan serangan terakhir untuk merebut Baghouz, kota kecil Suriah di perbatasan Irak.
"Besok, Insha Allah, kita akan berada di surga dan mereka akan terbakar di neraka," kata seorang anggota ISIS dalam video, yang diidentifikasi sebagai Abu Abd al-Azeem.
"Orang-orang kafir menertawakan, mempermalukan kita di dunia ini, tetapi perang mengalami pasang surut dan pertempuran belum berakhir," kata al-Azeem, menambahkan bahwa pemimpin ISIS Abu Bakar al Baghdadi adalah satu-satunya pemimpin Muslim di dunia saat ini.
Azeem, dengan memakai jubah musim dingin yang tebal, duduk di tanah di sekitar panci masak yang mengepul. Di sebelahnya ada seorang anak lelaki yang tampak bosan berusia sekitar 10 tahun, mengintip dari balik mantel tebal.
Selama pemutaran video, puluhan pria dengan wajah tertutup syal, anak laki-laki dan sesekali perempuan mengenakan jubah hitam terlihat berjalan di sekitar perkemahan.
Jalan utama yang ramai di daerah kantong dipenuhi dengan truk-truk kecil dan tenda. Orang-orang berjalan di sepanjang jalan dengan sepeda motor atau berjalan kaki.
SDF telah melakukan pengepungan ke Baghouz selama berminggu-minggu tetapi berulang kali menunda serangan terakhirnya untuk memungkinkan evakuasi ribuan warga sipil, banyak dari mereka adalah istri dan anak-anak dari milisi ISIS, sampai serangan dilanjutkan pada hari Minggu, didukung oleh serangan udara koalisi pimpinan AS.
Sumber: Tempo