SUKABUMIUPDATE.com - Riyadh membebaskan miliarder keturunan Arab Saudi – Ethiopia, Mohammed al-Amoudi. Pembebasan dilakukan lebih dari setahun setelah miliarder itu ditahan oleh Kerajaan Arab Saudi di bawah kampanye anti-korupsi yang diselimuti kontroversi.
Pembebasan Amoudi dibenarkan oleh Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed melalui akun Twitter pada Minggu, 27 Januari 2019 waktu setempat. Dalam kicauannya dia menulis telah mengangkat masalah penahanan Amoudi dalam pertemuannya dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Mei 2018 lalu. Sumber di keluarga Amoudi juga mengkonfirmasi miliarder itu sudah pulang ke rumahnya di wilayah barat kota Jeddah.
Dikutip dari aljazeera.com, Senin, 28 Januari 2019, Amoudi ditahan oleh Riyadh di Hotel Ritz-Carlton pada November 2017 bersama puluhan pangeran, pejabat negara dan pengusaha setelah Mohammed bin Salman meluncurkan gerakan yang disebutnya kampanye anti-korupsi. Tindakan keras itu sebagai respon atas dugaan adanya penyalahgunaan kepentingan di atas kepentingan publik demi mendapatkan uang secara ilegal.
Sebagian besar mereka yang ditahan ketika itu sudah dibebaskan setelah membuat kesepakatan dengan Riyadh. Diantara mereka yang sudah dibebaskan adalah pengusaha dan miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal.
Amoudi dilahirkan dari Ethiopia dari ayah berkewarganegaraan Yaman dan ibu warga negara Ethiopia. Dia adalah miliarder yang sukses mengembangkan usaha bidang konstruksi, energi, pertanian, pertambangan, hotel, layanan kesehatan dan manufaktur.
Pada tahun lalu, Forbes melaporkan kekayaan bersih miliarder itu sekitar US$ 10,9 miliar atau Rp 153 triliun. Namun pada awal Januari 2019, jumlah kekayaan bersih Amoudi dilaporkan Forbes turun menjadi US$ 1,2 miliar atau Rp 16 triliun karena kurangnya kejelasan atas aset-aset yang masih dimilikinya.
Sumber: Tempo