SUKABUMIUPDATE.com - Penduduk New Delhi India terpaksa mearayakan Hari Natal di dalam rumah karena buruknya kualitas udara dan tingkat polusi udara yang semakin parah selama 4 hari terakhir.
Menurut laporan Reuters, 26 Desember 2018, pejabat India memprediksi tingkat polusi akan masuk berlangsung selama tiga hari ke depan. Guna mengendalikan hal ini pemerintah menutup pabrik selama mulai Senin kemarin dan melarang proyek konstruksi.
"Kami lebih baik tinggal di dalam rumah karena polusi meski ada perayaan Natal dan libur nasional," kata seorang warga, Amit Azad, yang bahkan harus membeli alat penyaring udara karena asap polusi.
Pejabat kota New Delhi menyalahakan polusi membuat lalu lintas kota sangat sepi dibanding biasanya, sementara pejabat bandara mengatakan sejumlah penerbangan dalam negeri dan luar negeri terpaksa ditunda selama dua jam akibat jarak pandang pendek karena asap.
Pada Selasa pagi, indeks kualitas hudara tercatat antara 420, meskipun indeks ini lebih baik dari dua hari sebelumnya yang mencapai angka 449-450, yang merupakan angka indeks terburuk tahun ini, menurut data Pusat Pengendalian Polusi India. Sebagai catatan indeks polusi di atas 100 termasuk kategori tidak sehat.
New Delhi dikenal di antara salah satu kota-kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia seiring pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor dan penggunaan pembangkit listrik batu bara.
Pakar lingkungan hidup mengatakan pemerintah kota dan pusat hanya fokus pada tanggapan darurat sementara, mengenyampingkan langkah efektif jangka panjang seperti kurangnya tindakan pada sumber polusi dan mempromosikan bahan bakar bersih.
"Kurangnya kehendak politik untuk mengambil langkah serius untuk sumber yang menyebabkan buruknya tingkat polusi," tutur Sunil Dahiya, aktivis lingkungan dari Greenpeace India. Dia menuntut penaikan tarif parkir dan melepas ketergantungan terhadap pembangkit listrik tenaga batu bara.
Aktivis juga meminta pemerintah India segera menutup sekolah dan orang-orang untuk mengurangi aktivitas luar ruangan untuk mencegah gangguan kesehatan akibat polusi udara yang sedemikian buruk, meskipun perayaan Natal dan libur nasional berlangsung.
Sumber: Tempo