SUKABUMIUPDATE.com - Nikki Haley, yang secara resmi mundur sebagai duta besar AS untuk PBB pada akhir tahun, mengatakan sifat tak terduga Presiden Donald Trump merupakan keuntungan tersendiri bagi strategi diplomasi AS di luar negeri.
"Dia akan menggemborkan retorika, kemudian saya mengatakan kepada duta besar (lain): Anda tahu, dia sangat kesal. Saya tidak bisa menjanjikan apa yang akan dia lakukan atau tidak, tapi saya dapat memberitahu Anda jika kami memberlakukan sanksi, itu akan membuatnya tidak berulah lebih jauh," kata Haley dalam wawancara eksklusif dengan NBC News Rabu kemarin, yang dikutip pada 14 Desember 2018
Haley mengetahui sifat Trump yang bombastis dan bahkan terkadang salah di depan umum maupun di Twitter. "Saya cukup teliti untuk tidak masuk ke dalam dramanya," tutur Haley.
"Kita adalah rekan," tambah Haley, yang mengaku membutuhkan retorika bombastis Trump untuk debat alot.
Nikki Haley mengaku selama di PBB dia berupaya melakukan tugas sebaik dan sejujurnya. Haley mengatakan dia sengaja membiarkan retorika Trump yang tidak disangka-sangka dan tidak menunjukkan kartu AS selama debat.
Haley mengaku banyak orang menganggap dirinya dan Trump tidak selalu seiya sekata."Tetapi itu hanya karena gaya kami yang sangat berbeda," katanya.
"Saya selalu menganggap itu lucu," katanya."Tetapi saya tidak pernah tersesat dari mana presiden berada atau tidak pernah keluar jalur dari tujuan yang ditetapkan oleh Trump."
Nikki Haley juga mengharapkan Heather Nauert, juru bicara Departemen Luar Negeri yang ditunjuk Trump menggantikan dirinya di PBB, agar sukses menjalankan tugasnya namun Haley menjawab diplomatis ketika ditanya apakah Nauert bisa mengemban tugasnya sebagai Dubes PBB."Hanya waktu yang menjawab apakah dia orang yang bagus," katanya.
"Saya pikir kita harus memberinya kesempatan untuk membuktikan kepada publik Amerika apa yang dapat dia lakukan," kata Nikki Haley.
Sumber: Tempo