SUKABUMIUPDATE.com - Twitter menghentikan sementara akun ulama garis keras Pakistan yang pernyataan-pernyataannya menyerang hakim, perdana menteri, dan aparat militer sehubungan bebasnya Asia Bibi dari hukuman mati dengan cara digantung.
"Kami mengirim permohonan ke Twitter bahwa akun ini telah mengobarkan kebencian dan kekerasan,' kata dua pejabat senior di Otoritas Telekomunikasi Pakistan kepada Reuters, 5 November 2018.
Twitter telah diminta untuk menghentikan sementara akun ulama ultra-kanan Khadim Hussain Rizvi. Ulama yang juga pemimpin partai Tehreek-e-Labbaik memblokir jalan-jalan di Pakistan dalam unjuk rasa terbesar selama tiga hari pekan lalu sebagai protes atas pembebasan Bibi dari hukuman mati.
Rizvi bahkan mengancam membunuh majelis hakim Mahkamah Pengadilan yang memutus membebaskan Bibi atas dakwaan menghina Islam dan memerintahkan pembebasannya dari penjara pada Rabu pekan lalu. Rizvi menyerukan agar tukang masak dan pelayan membunuh para hakim tersebut.
Bibi, perempuan Kristen, menghabiskan hidupnya selama 8 tahun di dalam penjara untuk menunggu putusan akhir pengadilan tertinggi Pakistan. Bibi dilaporkan gara-gara menghidangkan minuman kepada tetangganya yang Muslim dengan menggunakan cangkir yang bekas pakai. Dan muncullah tudingan Bibi menghina agama tetangganya.
TLP mengecam penghentian sementara akun Rizvi seraya menuding hal ini sebagai konspirasi kelompok oposisi.
Usaha membuat kembali akun Twitter ulama ultra-kanan Pakistan ini pada hari Minggu, 4 November, juga berakhir dengan penolakan.
Twitter belum memberikan tanggapan atas permintaan penghentian sementara akun ulama garis keras Pakistan tersebut.
Sumber: Tempo