SUKABUMIUPDATE.com - India meresmikan patung tertinggi di dunia, patung pahlawan India Sardar Vallabhbhai Patel.
Patung senilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 6 triliun ini menjulang hampir dua kali dari tinggi Patung Liberty di New York, Amerika Serikat.
Patung Persatuan dari perunggu dan baja setinggi 182 meter, yang berdiri di negara bagian barat wilayah Gujarat, adalah bagian dari upaya kelompok nasionalis Hindu untuk mengingat pemimpin India yang terlupakan.
"Patel ingin India menjadi negara yang mumpuni, kuat, sensitif, waspada dan mandiri, dan kami mengupayakan itu," kata Perdana Menteri Narendra Modi pada upacara peresmian patung pada Rabu, dilaporkan dari Reuters 31 Oktober 2018.
Modi, yang memerintahkan patung yang dibangun di sungai Narmada ketika ia menjabat sebagai menteri kepala Gujarat, mengatakan tahun lalu ada upaya untuk menghapus kontribusi Patel dari sejarah, yang pertama kali membantu menyatukan 562 negara pangeran India.
Dana untuk patung itu berasal dari pemerintah federal, perusahaan yang dikelola negara dan lembaga lain, dan dibangun dalam waktu 33 bulan oleh perusahaan konstruksi Larsen & Toubro.
Patung Patel dibangun dalam pakaian tradisional, dengan selendang di atas bahu, sementara materialnya menggunakan 210.000 meter kubik semen, 25.000 ton baja dan 1.700 ton perunggu.
Beberapa pemimpin pemerintahan Modi dicap partai oposisi Partai Kongres, lupa akan sejarah, dan lupa kepada mereka yang telah berjuang untuk kemerdekaan dari kolonialis Inggris pada 1947.
Partai Bharatiya Janata (BJP) Narendra Modi berupaya memperkenalkan kembali sejarah dan mengenalkan pahlawan India lain, selain Nehru-Gandhi.
BJP mengatakan Kongres sengaja mengabaikan pemimpin seperti Patel, B.R. Ambedkar, yang memimpin penyusunan konstitusi, dan pejuang kemerdekaan Subhas Chandra Bose.
Tuduhan itu merupakan distorsi sejarah, kata oposisi Kongres yang memerintah India dan sekarang dipimpin oleh Rahul Gandhi, cicit dari Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India.
"Ironis bahwa patung Sardar Patel sedang diresmikan, tetapi setiap institusi yang ia bantu bangun sedang dihancurkan," kata Rahul Gandhi di Twitter."Penghancuran sistematis lembaga-lembaga di India tidak lebih dari pengkhianatan."
Sumber: Tempo