SUKABUMIUPDATE.com - Kandidat presiden dari partai kanan Jair Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden, pilpres, Brasil dengan meraih 55,3 persen suara dalam penghitungan suara resmi pada hari Minggu, 28 Oktober 2018.
Bolsonaro mengalahkan kandidat dari partai pekerja kiri tengah, Fernando Haddad yang meraih 44,8 persen suara.
Melalui Facebook Live, Bolsonaro menyampaikan pidato kemenangannya. Tidak ada konferensi pers karena alasan keamanan karena September lalu, dia mengalami luka fatal setelah ditikam saat kampanya pilpres.
"Kami tidak lagi bisa tergoda dengan kiri, sosialisme, komunisme, populisme dan ekstrimisme," kata Bolsonaro seperti dikutip dari Al Jazeera, 28 Oktober 2018.
Para pendukung Bolsonaro menyambut kemenangan pria yang dekat dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan mengenakan kaus bergambar wajah Bolsonaro. Mereka juga mengibarkan bendera Brasil warna kuning dan hijau di luar rumah Bolsonaro di Barra da Tijuca, bertetangga dengan Rio de Janeiro, ibukota Brasil.
Di Sao Paulo, para pendukung Bolsonaro berkumpul di Avenida Paulista, di pusat keramaian, dengan membawa bendera dan spanduk memuja sang pemenang dengan kalimat :"Brazil above everything, God above everyone."
Sejumlah pengamat menaruh kekhawatiran atas terpilihnya Bolsonaro karena sikapnya yang ekstrim dan mengarah jadi diktator akan mengancam demokrasi di negara dengan perekonomian terbesar di Amerika Selatan.
"Kita tahu dari pengalaman negara-negara lain bahwa memilih presiden ekstrim membawa konsekwensi buruk pada demokrasi," kata Mauricio Santoro, ahli politik dan profesor hubungan internasional di Universitas Negeri Rio de Janeiro.
Jair Bolsonaro, mantan tentara dengan pangkat kapten, sejak awal kampanye pilpres telah menegaskan sikapnya yang melawan kejahatan dengan memiliterisasi polisi, mengizinkan aparat membunuh dan mendukung hukuman mati.
Sumber: Tempo