SUKABUMIUPDATE.com - Sehari setelah dilegalkan pada 17 Oktober, persediaan ganja di beberapa provinsi Kanada mulai menipis.
Kanada yang baru saja menjadi negara maju kedua di dunia yang melegalkan ganja untuk penggunaan rekreasi, rupanya harus menyesuaikan persediaan ganjanya.
Di provinsi Newfoundland dan Labrador, yang pertama menjual ganja secara legal di Kanada pada tengah malam 17 Oktober, penjual ganja berlisensi mengalami permintaan yang sangat tinggi untuk produk mereka, yang habis terjual hanya dalam 24 jam.
"Itu adalah berita yang sangat buruk di mata saya. Saya kehabisan stok pada jam 4.20 hari ini, percaya atau tidak," kata penjual ganja Thomas Clarke kepada CBC News, dikutip dari Russia Today, 19 Oktober 2018.
"Saya sedikit terkejut karena saya menjual dengan sangat cepat, dan juga sangat kesal karena saya tidak memiliki ganja untuk semua orang. Saya mengecewakan banyak orang di sini dan saya yakin bahwa jika ada orang yang menjualnya, saya akan membayarnya," tambah Clarke.
Clarke hanya menerima CAD$ 10.000 (Rp 116 juta) dari pesanan CAD$ 70.000 (Rp 814 juta) dari pemasoknya tetapi tidak menerima penjelasan terkait kurangnya perolehan persediaan ganja yang dipesannya. Kekurangan persediaan ini menjadi masalah bagi industri ganja senilai CAD$ 4 miliar atau Rp 46 triliun yang sedang berkembang di Kanada.
Lima juta lebih warga Kanada diperkirakan akan membeli ganja pada 2018, mewakili sekitar 15 persen dari populasi warga negara Kanda. Penjualan diperkirakan akan memacu tambahan CAD$ 1,1 miliar atau Rp 12,8 triliun dalam pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan CAD$ 400 juta atau Rp 4,6 miliar pajak bagi pemerintah.
Kanada adalah negara ekonomi besar dan G7 pertama yang melegalkan ganja sepenuhnya, dan menjadi negara kedua di dunia setelah Uruguay yang melegalkan ganja sepenuhnya pada 2013. Kontrol Bea Cukai dan Perbatasan AS telah jauhari mengawasi warga negara Kanada yang masuk ke wilayah AS.
"Jika seorang warga Kanada datang ke Amerika Serikat dan tidak ada hubungannya dengan industri ganja atau proliferasi industri, orang itu pada umumnya akan dianggap dapat diterima," kata petugas cukai Christopher Perry dalam konferensi pers di dekat perbatasan Kanada, dikutip dari Al Jazeera.
Kepolisian Toronto telah meluncurkan kampanye informasi publik yang menyampaikan agar masyarakat berahti-hati terhadap potensi gangguan dan efek samping usai dilegalkan.
Setiap provinsi Kanada menetapkan batas usia dan peraturannya sendiri terkait penjualan ganja, di mana distributor berjualan melalui toko langsung dan berjualan secara online. Menurut perkiraan, situs website pemerintah memproses 100 pesanan per menit dari apotek di seluruh negeri saat legalisasi diberlakukan.
Menurut peraturan, hanya warga Kanada yang berusia 18 atau 19 tahun yang dapat membeli ganja hingga 30 gram, atau bisa menumbuhkan sampai empat tanaman ganja di rumah, sementara penjualan secara luas akan dilegalkan pada tahun depan.
Sumber: Tempo