SUKABUMIUPDATE.com - Laporan intelijen mengungkapkan bahwa Adolf Hitler memiliki orientasi homoseksual dan pernah menghabiskan beberapa tahun tinggal di asrama gay di Austria.
Dilansir dari dailymail.co.uk, 15 Oktober 2018, laporan intelijen tahun 1943 yang dikumpulkan untuk Presiden Franklin D. Roosevelt, menyatakan bahwa Adolf Hitler adalah seorang yang memiliki orientasi homoseksual dan heteroseksual.
Laporan 70 halaman juga mengklaim Adolf Hitler tertarik secara seksual kepada wakilnya, Rudolf Hess, yang - diduga adalah seorang waria.
Laporan itu dikumpulkan oleh antropolog Henry Field, seorang anggota unit intelijen khusus Gedung Putih yang bertugas menjaring informasi apa pun yang bisa ia temukan tentang petinggi Jerman, termasuk Adolf Hitler sendiri.
Sketsa biografis yang dihasilkan dari Hitler, meliputi segala sesuatu mulai dari masa kecil dan pendidikan hingga diet, musik favorit, dan teknik membuat pidato.
Laporan ini juga termasuk analisis seksualitas Hitler dan masa ketika dia di Austria sebagai pelukis miskin di awal 20-an.
Sudah lama diketahui bahwa Hitler tinggal di asrama pria di Meldemannstrasse di Birgittenau, Wina dari tahun 1910 hingga 1913.
Pada saat itu ia menganggur dan berusaha bertahan hidup sebagai seniman, dan hanya meninggalkan asrama untuk pindah ke Jerman setelah menerima warisan ayahnya.
Office of Strategic Services, lembaga intelijen AS pendahulu CIA, kemudian mengklaim bahwa asrama tersebut terkenal sebagai tempat di mana pria lansia pergi mencari pria muda untuk kesenangan homoseksual.
Informasi tentang seksualitas Hitler diberikan oleh Ernst Sedgwick Hanfstaengl, seorang Jerman-Amerika yang telah menjadi teman dekat dan orang kepercayaan Hitler selama tahun 1920-an dan 30-an.
Dia akhirnya jatuh cinta dengan Hitler dan pimpinan Nazi, dan melarikan diri ke Inggris setelah dia membelot ke AS dan mulai bekerja untuk Presiden Roosevelt menyediakan informasi tentang ratusan petinggi Nazi.
Laporan itu mengklaim bahwa penunjukan Hitler atas Rudolf Hess sebagai Wakil Fuhrer tumbuh lebih kuat dan mungkin berkaitan dengan orientasi seksual setelah mereka dipenjara bersama pada tahun 1920-an.
Menurut laporan, keyakinan ini diperkuat setelah mengetahui bahwa nama panggilan Hess di antara anggota homoseksual dari partai itu adalah Fraeulein Anna dan nama ini disematkan karena karena ia telah menghadiri pesta dansa dengan mengenakan pakaian wanita.
Hitler kemudian dideskripsikan sebagai tipe manusia sado-masokis dengan kemungkinan bahkan ada homoseksual dalam dirinya.
Menyimpulkan bab tentang seksualitas Hitler, Field menulis, "Kehidupan seksnya bersifat ganda seperti pandangan politiknya".
"Adolf Hitler adalah homoseksual dan heteroseksual, baik Sosialis maupun Nasionalis yang gigih, baik pria maupun wanita," tulis laporan intelijen Henry Field.
Sumber: Tempo