SUKABUMIUPDATE.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, mengundurkan diri dari jabatannya dan Presiden Donald Trump dikabarkan menyetujui pengunduran diri Haley.
Dilansir dari New York Times, 9 Oktober 2018, Nikki Haley, mantan gubernur Carolina Selatan, telah menjadi pengkritik kebijakan Donald Trump sebelum ditunjuk sebagai Duta Besar untuk PBB, dan penunjukannya pada bulan November 2016 itu dipandang sebagai simbol rekonsiliasi dirinya dengan Trump.
Haley yang merupakan putri imigran dari India, menyukai pasar bebas dan perdagangan global dan mendapat perhatian internasional karena berbicara menentang bendera Konfederasi setelah pembantaian tahun 2015 di sebuah gereja kulit hitam di Charleston.
Selama kampanye kepresidenan Trump, dia dengan tajam mengkritik sikapnya dan memperingatkan apa artinya bagi diplomasi Amerika bahkan menunjukkan bahwa kecenderungannya untuk menyerang kritik dapat menyebabkan perang dunia.
Dalam tanggapan pada Januari 2016 terhadap pidato Barack Obama, dia memperingatkan agar tidak mengikuti teguran keras dari Trump.
Pada bulan Desember 2017, Haley mengatakan bahwa perempuan yang menuduh Trump melakukan perilaku seksual yang salah harus didengar.
"Mereka harus didengar, dan mereka harus ditangani," kata Haley kepada CBS. "Dan saya pikir setiap wanita yang merasa dilanggar atau merasa diperlakukan buruk dengan cara apa pun, mereka memiliki hak untuk berbicara."
Tak lama berita pengunduran diri Nikki Haley beredar, Donald Trump berkicau di Twitter, "Pengumuman besar dengan temanku Duta Besar Nikki Haley di Kantor Oval pada pukul 10.30 pagi."
Sementara Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Sanders menyampaikan di Twitter Nikki Haley akan bertemu Donald Trump di Oval Office Gedung Putih pada pukul 10.30 pagi waktu setempat.
Meskipun selalu berbeda pendapat dengan Trump, alasan pengunduran dirinya masih belum jelas dan tak diduga. Namun Nikki Haley, seperti dikutip dari Business Insider, dilaporkan telah melakukan diskusi tentang pengunduran dirinya dengan Presiden Donald Trump selama kunjungan ke Gedung Putih minggu lalu.
Sumber: Tempo