SUKABUMIUPDATE.com - Uni Eropa memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 1,5 juta Euro atau sekitar Rp 26 miliar menyusul tingginya jumlah korban dan kerusakan yang disebabkan gempa bumi dan tsunami di Sulawesi, Indonesia.
"Kami bertindak cepat untuk menyalurkan bantuan darurat kepada mereka yang paling terkena dampak di Indonesia. Pendanaan kami akan membantu yang paling rentan dan membantu menyediakan pasokan penting seperti makanan, tempat tinggal, air dan sanitasi serta persediaan medis," tulis pernyataan Komisaris untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis, Christos Stylianides, seperti dilansir dari situs European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations, ec.europa.eu, 1 Oktober 2018
Selain itu, Komisi Uni Eropa juga mengirim seorang ahli kemanusiaan ke daerah tersebut untuk membantu mengoordinasikan upaya bantuan Uni Eropa dan telah mengaktifkan layanan pemetaan satelit Copernicus darurat Uni Eropa.
Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Komisi (ERCC) memantau perkembangan dan siap untuk menyalurkan dukungan lebih lanjut sesuai kebutuhan.
Pusat Koordinasi Tanggap Darurat (ERCC), yang beroperasi di dalam Komisi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Komisi Eropa, dibentuk untuk mendukung tanggapan yang terkoordinasi dan lebih cepat terhadap bencana baik di dalam maupun di luar Eropa dengan menggunakan sumber daya dari negara-negara yang berpartisipasi dalam Perlindungan Sipil Uni Eropa.
Dengan kapasitas untuk menangani beberapa keadaan darurat simultan di zona waktu yang berbeda sepanjang waktu, ERCC adalah pusat koordinasi yang memfasilitasi respon Eropa yang koheren selama keadaan darurat.
Badan ini mengumpulkan dan menganalisa informasi real-time tentang bencana, memantau bahaya, menyiapkan rencana untuk penyebaran ahli, tim dan peralatan, dan bekerja dengan Negara Anggota untuk memetakan aset yang tersedia dan mengkoordinasikan upaya tanggap bencana Uni Eropa kepada negara yang dilanda bencana.
"Ini adalah solidaritas Uni Eropa dalam aksi dan kami bersama para korban dan responden pertama yang bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa," tambah pernyataan Christos Stylianides menanggapi banyaknya korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Sumber: Tempo