SUKABUMIUPDATE.com - Vatikan sedang terguncang oleh derasnya laporan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pejabat tinggi Gereja Katolik. Pelecehan seksual yang dilakukan kardinal, pastor, uskup, dan para pembantunya terjadi di benua Asia, Australia, Eropa, dan Amerika.
Paus Fransiskus telah berupaya mengatasi masalah ini dengan mengizinkan dilakukannya investigasi. Paus pun berjanji akan melakukan langkah pencegahan agar tindak kejahatan ini tidak terulang lagi.
“Dengan rasa malu dan pertobatan, kami mengakui sebagai komunitas gerejawi bahwa kami tidak berada di tempat yang seharusnya, bahwa kami tidak bertindak tepat waktu, menyadari besarnya dan beratnya kerusakan yang terjadi pada begitu banyak kehidupan,” kata Paus Fransiskus dalam suratnya.
Berikut 7 kasus pelecehan seksual gereja Katolik di masa lalu:
1. Australia
Gereja Katolik Roma di Victoria, Australia, merilis pengakuan catatan kasus pelecehan seksual terhadap anak. Gereja mengakui ada lebih dari 600 anak telah menjadi korban oleh para imam sejak tahun 1930-an.
Gereja mencatat, 620 kasus terjadi pada 1960-an dan 1980-an. Saat ini masih ada 45 kasus dalam penyelidikan oleh parlemen. Kelompok pengkapanye kasus pelecehan seksual anak-anak oleh imam Katolik telah mendata jumlah korban dengan jauh lebih besar, mencapai 10 ribu anak.
Jumlah ini baru terjadi di Victoria. Kasus pelecehan seksual anak-anak merupakan isu terbesar di Australia beberapa tahun terakhir.
2. Amerika Serikat
Ribuan anak-anak selama lebih dari 70 tahun, telah menjadi korban pelecehan seksual oleh sejumlah pemimpin gereja Katolik Roma, di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Jaksa Agung Pennsylvania, Josh Shapiro, dalam laporannya mengutip 301 imam, telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Total anak-anak yang dilecehkan diperkirakan mencapai ribuan karena beberapa catatan rahasia gereja hilang dan korban takut untuk datang.
“Para imam memperkosa anak lelaki dan perempuan. Mereka menyembunyikannya selama beberapa dekade dan mengajarkan kepada anak-anak bahwa pelecehan tidak hanya normal, tetapi itu juga hal yang suci,” kata Shapiro.
3. Irlandia
Pemerintah Irlandia telah melakukan penelitian atas dugaan adanya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh gereja Katolik. Dalam laporan penelitian disebutkan, penyidik telah menganalisis DNA dari jasad korban yang dipilih.
Hasil penelitian menemukan adanya kematian korban berkisar dari usia 35 minggu sampai 3 tahun, dan dimakamkan pada 1950-an. Kelompok Survivors of Mother and Baby Homes, mencatat sebanyak 796 bayi dan anak-anak meninggal di panti asuhan, Rumah Tuam, yang dikelola gereja Katolik, sebagian besar korban meninggal selama tahun 1950-an.
4. Jerman
Gereja Katolik Jerman, menyatakan ada 3.766 kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh pendeta antara 1946 – 2014. CNN melansir terdapat 1.670 pelayan agama terlibat dalam pelanggaran seksual ini. Laporan ini mengatakan para korban kebanyakan adalah anak laki-laki, dan lebih dari setengahnya berusia 13 tahun ke bawah.
Laporan yang di susun oeh German Bishop’s Conference dan Universitas Giessen, Heidelberg, dan Mannheim, ini dikerjakan selama empat tahun terakhir dan akan dipublikasikan pada 25 September 2018.
5. Belanda
Surat kabar harian Belanda, NRC melaporkan, lebih dari setengah pastor senior di Belanda, terlibat kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak dengan menutupinya semenjak 1945 hingga 2010. Sebagian besar dari pastor yang diduga terlibat dalam tindak kejahatan ini telah meninggal dan beberapa kasus dianggap sudah kadaluarsa.
6. India
Uskup di India, Franco Mulakkal, dituduh telah melakukan perkosaan pada seorang biarawati berkali-kali selama dua tahun, mulai Mei 2004. Korban telah mengirimkan surat kepada Paus Francis, untuk menuntut supaya adanya tindakan terhadap Mulakkal.
Koordinator Dewan Selamatkan Biarawati Kami, Augustine Vattoli, melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan bagi biarawati korban perkosaan di Kochi, India. Aksi protes ini, tidak akan berhenti hingga pelaku dibawa ke meja hukum.
7. Chile
Dikutip dari theguardian.com pada Kamis, 20 September 2018, otoritas Chile menggeledah kantor pusat Gereja Katolik sebagai tindak lanjut investigasi pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan gereja. Jaksa Penuntut, Raul Guzmán, pada 14 Agustus 2018, mengatakan pihaknya sedang menyidik lebih dari 35 tuduhan pelecehan seksual. Jaksa penuntut di Chile mengatakan anak-anak sekarang lebih aman dan mereka yang menjadi korban akan mendapatkan keadilan.
Sumber: Tempo