SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah pemimpin gereja Katolik Roma di Pennsylvania, Amerika Serikat, melakukan pelecehan seksual terhadap ribuan anak-anak selama lebih dari 70 tahun. Jaksa Agung negara bagian Pennsylvania mengatakan para imam Katolik itu membungkam korban melalui iming-iming 'kekuatan iman' dan kampanye tertutup secara sistematis yang dilakukan oleh para uskup.
Laporan setebal 884 halaman dipublikasikan oleh Jaksa Agung Pennsylvania, Josh Shapiro, setelah melakukan penyelidikan selama dua tahun. Laporan tersebut berisi contoh-contoh grafis tentang anak-anak yang dipersiapkan untuk disiksa secara seksual oleh para pendeta. Laporan itu dibuat berdasarkan dokumen dari arsip rahasia yang disimpan oleh keuskupan, termasuk pengakuan tulisan tangan oleh para imam, kata Saphiro yang dikutip oleh Reuters pada Rabu, 15 Agustus 2018.
"Pemerkosaan yang dilakukan oleh lelaki dewasa – pendeta- terhadap anak-anak, termasuk pelecehan seksual anak," kata Shapiro dalam konferensi pers, Selasa, 14 Agustus 2018 waktu setempat.
Laporan itu mengutip 301 imam, beberapa di antaranya sudah meninggal. Hanya dua dari para imam itu yang masih menjadi sasaran penuntutan. Total anak-anak yang dilecehkan diperkirakan mencapai ribuan karena beberapa catatan rahasia gereja hilang dan korban takut untuk datang. Perwakilan dari enam keuskupan Pennsylvania yang termasuk dalam laporan itu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
"Para imam memperkosa anak-anak lelaki dan perempuan kecil. Mereka menyembunyikannya selama beberapa dekade. Konsepnya adalah melakukan pelecehan, menyangkal melakukannya, lalu menutup-nutupi," kata Shapiro.
Shapiro mengatakan ada seorang imam telah mencabuli lima saudara perempuan dalam satu keluarga. Ironisnya, pihak Gereja berusaha menangkis tuduhan itu cukup lama sehingga mereka tidak bisa lagi dituntut di bawah undang-undang pembatasan Pennsylvania.
Jaksa Agung mengatakan para uskup Katolik menutup-nutupi pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para imam dan menugaskan mereka berulang kali ke berbagai paroki. Penggambaran 'kekuatan iman' digunakan untuk membungkam para korban.
Shapiro mengutip beberapa contoh ketika seorang imam mengatakan pada anak-anak 'bagaimana Maria harus menjilat Yesus agar bersih setelah ia dilahirkan'.
"Anak-anak diajarkan bahwa pelecehan ini tidak hanya normal, tetapi itu juga hal yang suci," kata Shapiro.
Beberapa pendeta yang dituduh melakukan pelecehan seksual dalam laporan itu berhasil mengubah nama mereka dan Shapiro mengatakan dirinya akan berdebat pada sidang pengadilan 26 September nanti agar nama-nama mereka diketahui oleh publik.
Sumber: Tempo