SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Dalam Negeri Turki mulai menyelidiki 346 akun media sosial yang dinilai telah mengunggah informasi provokatif terhadap menguatnya nilai dollar AS terhadap lira.
"Otoritas telah mulai menyelidiki orang-orang yang melakukan aksi mengancam keamanan sama seperti laporan berita dan unggahan media sosial yang akan menyerang ekonomi," kata kantor penuntut Istanbul seperti dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu, Senin, 13 Agustus 2018.
Lira mengalami pelemahan sekitar seperempat dari dollar AS sejak pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap 2 menteri di pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Sanksi dikeluarkan AS sebagai respons atas penahanan seorang pastor warga Amerika Serikat yang dituding sebagai mata-mata.
Dewan Investigasi Kejahatan Keuangan Turki atau Masak telah memulai penyelidikannya atas mereka yang menulis cerita-cerita manipulatif tentang ekonomi," kata surat kabar Haberturk tanpa menyebut sumber informasi itu.
Adapun Kantor penuntut Istanbul mengatakan pihaknya akan membuktikan ancaman atas keamanan ekonomi. Juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin juga memperingatkan berita spekulasi atau tindakan spekulasi.
Sebelumnya, Presiden Erdogan meminta masyarakat Turki agar menjual emas dan mata uang dollar AS agar mendukung penguatan mata uang lira. Mata uang Turki itu terpuruk setelah Presiden Donald Trump, memperkeruh hubungan dengan Turki dengan menaikkan dua kali lipat tarif impor logam.
Sumber: Tempo