SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video yang diduga menampilkan drone dengan bahan peledak yang menargetkan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, tersebar di media sosial.
Dilansir Sputniknews, 6 Agustus 2018, video menunjukkan sebuah drone dengan enam rotor baling-baling melayang di udara sebelum meledak. Sementara suara pidato Presiden Maduro dapat didengar di latar belakang.
Insiden terjadi pada Sabtu 4 Agustus, ketika Nicolas Maduro memberikan pidato selama parade Garda Nasional di Caracas.
Maduro menyalahkan gerakan oposisi ultra-sayap kanan Venezuela serta Presiden Kolombia Juan Manuel Santos. Namun tuduhan dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Kolombia.
Upaya pembunuhan, menurut Menteri Komunikasi dan Informasi Venezuela, Jorge Rodrigues, seperti dilansir Russia Today, melibatkan tiga drone yang dilengkapi dengan bahan peledak, setelah sebelumnya dilaporkan hanya ada dua drone.
Salah satu drone meledak tepat di depan podium kepresidenan, sementara yang kedua meledak di sebelah kanan podium. Drone ketiga, meledak di sebelah selatan platform di sekitar gedung.
Dilansir Daily Mail, saat kejadian, Nicolas Maduro sedang berpidato di parade militer di Caracas yang disiarkan secara langsung di televisi. Namun dia tiba-tiba berhenti dan melihat ke langit setelah mendengar ledakan.
Maduro dan istrinya, Cilia Flores, langsung diamankan oleh para pengawal dengan menggunakan rompi antipeluru dan keduanya dievakuasi tanpa terluka.
Sementara ratusan prajurit yang berkumpul dalam formasi rapi di jalan langsung panik ke segala arah.
"Ini adalah upaya untuk membunuhku," kata Maduro.
"Mereka telah mencoba untuk membunuh saya dan semuanya menunjuk ke kelompok sayap kanan ultra-Venezuela dalam persekutuan dengan Kolombia dan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos berada di belakang serangan ini," tambah Nicolas Maduro.
Sumber: Tempo