SUKABUMIUPDATE.com - Untuk pertama kalinya, sebuah perusahaan asal Kanada yang mengendalikan bisnis ganja melakukan Initial Public Offering atau IPO di bursa saham utama AS, NASDAQ, dan mengumpulkan US$ 153 juta atau Rp 2,2 triliun untuk memperluas bisnisnya saat Kanada bersiap untuk melegalkan obat nasional.
Saham Tilray Inc. yang berbasis di British Columbia mulai diperdagangkan pada Kamis 19 Juli, di bursa saham Nasdaq. Dalam penawaran publik perdana, harga awal saham sebesar US$ 17 Rp 246,332.18, namun saham cepat melonjak dan ditutup pada harga US$ 22,55 (Rp 26,788.83) atau naik sekitar sepertiga, seperti dilansir dari Associated Press, 20 Juli 2018.
Tilray bukanlah perusahaan ganja pertama yang berdagang di bursa saham utama Amerika, tetapi ini adalah yang pertama melakukannya dengan penawaran awal publik atau IPO, langkah yang dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan dalam industri, kata John Kagia, seorang analis ganja dari firma riset pasar New Frontier Data.
"Ini adalah penanda profil tinggi lain tentang bagaimana industri ganja menjadi dewasa dan profesional," kata Kagia.
Dua perusahaan ganja Kanada lainnya mulai berdagang di bursa utama AS awal tahun ini, yakni Cronos Group pada Nasdaq dan Canopy Growth di New York Stock Exchange. Perusahaan-perusahaan itu sudah diperdagangkan secara publik di Kanada.
Sembilan negara bagian AS dan Washington, D.C., telah melegalkan penggunaan ganja untuk pribadi dan sekitar dua pertiga memiliki legalitas ganja untuk medis. Tetapi perusahaan ganja Amerika Serikat tidak dapat mendaftar di bursa utama AS karena status ilegal narkoba di bawah undang-undang federal. Sebaliknya, beberapa telah "go public" di Kanada dengan diakuisisi oleh perusahaan di sana.
Ganja untuk keperluan medis legal di Kanada, dan pada 17 Oktober, negara ini akan menjadi negara industri besar pertama yang melegalkan produksi dan penjualannya untuk penggunaan pribadi. Uruguay adalah satu-satunya negara lain yang melakukannya.
Tilray tidak berbisnis di AS, tetapi telah mendapat lisensi untuk memproduksi ganja untuk keperluan medis di Kanada dan Portugal. Dalam dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, mereka mengatakan telah menjual ganja kepada puluhan ribu pasien di 10 negara yang mencakup lima benua melalui anak perusahaannya di Australia, Kanada dan Jerman dan melalui perjanjian dengan distributor farmasi yang didirikan.
Chris Barry, mitra di firma hukum Dorsey dan Whitney di Seattle, menangani transaksi investasi ganja dan merger di AS dan Kanada. Dia mencatat bahwa investor institusional utama, termasuk bank investasi New York yang berusia seabad, Cowen, terlibat dalam IPO Tilray.
"Anda tidak akan bisa melakukan penawaran sebesar itu tanpa partisipasi kelembagaan," kata Barry, "pelajarannya adalah bahwa institusi akan ada di sana jika Anda memiliki rencana bisnis yang bagus dan bisnis Anda 100 persen legal di yurisdiksi tempat Anda berada."
Tilray berencana untuk menggunakan uang itu untuk membangun fasilitas ganja tambahan dan mengingkatkan kapasitas pemrosesan di Ontario, dan untuk membayar Privateer Holdings, firma ekuitas swasta yang berbasis di Seattle yang mengendalikannya.
Sumber: Tempo